Rabu, 03 Desember 2014

LAPORAN AKHIR KKN

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
(PERIODE JULI – AGUSTUS TAHUN 2014)


DESA : KERTEN   
KECAMATAN   : GANTIWARNO
KABUPATEN : KLATEN

           


DISUSUN OLEH:

NAMA

ANNISA NIRMALA
DEWI NUR  K
DEWI KHOIRUN N
EKA AHMAD M P
GALIH PRISMASARI
ITA TRI LESTARI
HUSNIA LULUK F
LENY ROSITA SARI
TRI WIRYANTO
NIM

E0011027
G0011071
G0011070
K4611036
K3311032
K7111097
E0011158
K7411087
K5111063
FAKULTAS/ JURUSAN
ILMU HUKUM
FK/ P. DOKTER
FK/ P. DOKTER
FKIP /POK
FKIP /MIPA
FKIP /PGSD
ILMU HUKUM
FKIP /IPS
FKIP /IP








KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIT PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2014



PENINGKATAN PENDIDIKAN


Oleh:

NAMA

ANNISA NIRMALA
DEWI NUR  K
DEWI KHOIRUN N
EKA AHMAD M P
GALIH PRISMASARI
ITA TRI LESTARI
HUSNIA LULUK F
LENY ROSITA SARI
TRI WIRYANTO
NIM

E0011027
G0011071
G0011070
K4611036
K3311032
K7111097
E0011158
K7411087
K5111063
FAKULTAS/ JURUSAN
ILMU HUKUM
FK/ P.DOKTER
FK/ P. DOKTER
FKIP /POK
FKIP /MIPA
FKIP /PGSD
ILMU HUKUM
FKIP /IPS
FKIP /IP


Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing Lapangan,



        Ida Nugroho saputro, ST, M.Eng.
NIP19770902200501 1001


Mengetahui:

Kepala Desa,                                                  Kepala UPKKN LPPM
                                                                      Universitas Sebelas Maret



( SARTA, A.M.Pd )                                             Dr.Sc. Agr. Rahayu, SP.,MP.
Desa                : Kerten                                           NIP. 197505292003121001
Kecamatan     : Gantiwarno





Text Box: i
 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT.Karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat melaksanakan KKN Tematik di Desa Kerten, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, sehingga kami dapat menyusun laporan pelaksanaan kegiatan KKN ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
            Laporan ini dibuat berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada Kepala Desa dan jajarannya serta sebagian tokoh masyarakat yang dapat memberikan informasi mengenai aspek-aspek pemetaan sosial dengan basis pendekatan partisipasi masyarakat (PRA).Kami juga melakukan pendekatan secara langsung kepada masyarakat sekitar.
Dalam penyusunan laporan ini kami mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu sudah selayaknya kami mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Kepala Desa Kerten beserta jajarannya,
2.      Tokoh masyarakat Kerten.
3.      Semua masyarakat Desa Kerten.
Dalam penyususnan laporan ini tentunya masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran kritik yang membangun untuk perbaikan penyusunan selanjutnya. Semoga laporan ini memberikan manfaat bagi yang membaca dan bagi kami sebagai penyusun pada khususnya.


Klaten. 20 Agustus 2014


Penyusun





Text Box: ii
 




DAFTAR  ISI
                                                                                               
                                                                                                                            Halaman
Halaman Pengesahan........................................................................................          i
Kata Pengantar..................................................................................................         ii
Daftar Isi...........................................................................................................          iii
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................          5
A.    Gambaran Umum Lokasi KKN...........................................................           5
B.     Maksud dan Tujuan Laporan................................................................          5
C.     Program Pembangunan Yang Telah Ada Di Lokasi............................           6
D.    Metode dan Sistematika Pembahasan..................................................          8
BAB II BIDANG PERMASALAHAN DI LOKASI....................................                      10
A.    Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya.............................           10
B.     Prasarana dan Sarana...........................................................................           12
C.     Produksi..............................................................................................            12
D.    Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan..............................................           13
E.     Administrasi dan Pemerintahan Desa..................................................           13
BAB III. REALISASI  KEGIATAN MAHASISWA KKN...........................        15
A.    Kegiatan Mandiri (Kegiatan masing-masing individu).......................            15
1.      Bidang Kegiatan yang dipilih........................................................           15
2.      Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai.........................            15
3.      Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut.........................................            15
4.      Faktor Pendukung dan Penghambat..............................................           15
B.     Kegiatan Kelompok ...........................................................................            32
1.      Bidang-Bidang Kegiatan..............................................................                        32
2.      Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut.........................................            33
3.      Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi....            33
4.      Kegiatan Yang Belum Terlaksana................................................            33
BAB IV. PENUTUP......................................................................................                        34
A.    Kesimpulan.........................................................................................            34
B.     Saran-Saran........................................................................................             34
LAMPIRAN.................................................................................................              35
A.    Jadwal Kegiatan/ Program Kerja/ Matrik Jadwal Kegiatan..............              35
B.     Peta Desa Lokasi KKN.....................................................................             37
C.     Rekapitulasi Biaya Pelaksanaan Kegiatan........................................              38
D.    Struktur Organisasi Pemerintahan Desa...........................................              58
E.     Dokumentasi kegiatan......................................................................              59




Text Box: iii
 


BAB I. PENDAHULUAN

A.    Gambaran Umum Lokasi KKN
Secara geografis Kabupaten Klaten terletak diantara 110o30'-110o45' Bujur Timur dan 7o30'-7o45' Lintang Selatan. Luas wilayah kabupaten Klaten mencapai 665,56 km2. Di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Sukoharjo. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta). Di sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan di sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Boyolali.
Menurut topografi kabupaten Klaten terletak diantara gunung Merapi dan pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 75-160 meter diatas permukaan laut yang terbagi menjadi wilayah lereng Gunung Merapi di bagian utara areal miring, wilayah datar dan wilayah berbukit di bagian selatan. Ditinjau dari ketinggiannya, wilayah kabupaten Klaten terdiri dari dataran dan pegunungan, dan berada dalam ketinggian yang bervariasi, yaitu 9,72% terletak di ketinggian 0-100 meter dari permukaan air laut. 77,52% terletak di ketinggian 100-500 meter dari permukaan air laut dan 12,76% terletak di ketinggian 500-1000 meter dari permukaan air laut.
B.     Maksud dan Tujuan Laporan
            Tujuan dari penyusunan laporan  ini adalah:
1.      Mahasiswa dapat memberikan informasi kepada orang lain.
2.      Mahasiswa memberikan aksesibilitas Universitas Negeri Sebelas Maret kepada masyarakat dan meningkatkan kerjasama dengan stakeholder.
3.      Pihak UPKKN bisa memberikan tema yang tepat sebagai kelanjutan dari program KKN ini
4.      Mahasiswa dapat meningkatkan wawasan, kepekaan, empati, sikap dan perilaku.
5.      Mempublikasikan segala hal yang ada pada lokasi KKN kepada masyarakat luas.
6.      Sebagai pertanggung jawaban dari tugas yang telah diberikan.



C.     Program Pembangunan Yang Telah Ada Di Lokasi
Program Desa diawali dari musyawarah Dusun yang dilanjutkan ke musyawarah Desa yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat, tokoh Agama, RT / RW, Pemerintah Desa beserta BPD dalam rangka penggalian gagasan. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui permasalahan yang ada di Desa dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh masyarakat sehingga aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa tertampung. Berikut program – progam desa kerten yang sudah ada :
1.      Program peningkatan kemampuan dan profesionalisme aparat pemerintah desa yaitu Kepala Desa dan Perangkat Desa, serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dilaksanakan dengan kegiatan :
a.       Peningkatan disiplin aparat pemerintah desa;
b.      Pembinaan aparat pemerintah desa;
c.        Rapat koordinasi aparat Pemerintah Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa dengan SKPD Kabupaten, Camat, atau UPT Dinas Kecamatan;
2.      Program tata kelola pemerintahan yang baik, serta mewujudkan kerjasama yang baik antara pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing, dilaksanakan dengan kegiatan:
a.       Pengisian kekosongan perangkat desa;
b.      Reorganisasi Badan Permusyawaratan Desa;
c.        Pemilihan Kepala Desa;
d.      Penyusunan dan penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Desa pada setiap akhir tahun;
e.       Penyusunan Peraturan Desa tentang Kewenangan Desa.
3.      Program peningkatan kualitas pelayanan umum kepada masyarakat, dilaksanakan dengan kegiatan:
a.       Memberikan pelayanan administrasi secara secara cepat, tepat dan transparan;
b.      Memberikan layanan komunikasi dan informasi kepada masyarakat;
c.       Pengadaan papan informasi;
d.      Pemeliharaan gedung kantor desa (kebersihan, pengecatan dan rehab kecil).
4.      Program peningkatan ketertiban dan keamanan desa, dilaksanakan dengan kegiatan:
a.       Ronda malam dimasing-masing lingkungan RT;
b.      Pemantauan penduduk pendatang oleh petugas Linmas setiap hari secara bergilir;
c.       Pengadaan pakaian seragam Satgas Linmas.
5.      Program peningkatan fasilitas dan pemberdayaan potensi ekonomi kerakyatan melalui sektor pertanian, dilaksanakan dengan kegiatan:
a.       Pembangunan jalan usaha tani
b.      Pembangunan Jalan Dusun
c.        Pembangunan Jalan Desa
d.      Pelatihan budidaya pertanian, ternak dan perkebunan.
6.      Program pembangunan dan pemeliharaan fasilitas pendidikan, dilaksanakan dengan kegiatan:
a.       Pemeliharaan gedung dan fasilitas lain Taman Kanak Kanak;
b.      Bantuan keuangan untuk kemajuan pendidikan TK;
c.       Bantuan keuangan untuk kemajuan Majlis Pendidikan Al Qur’an.
7.      Program peningkatan upaya kesehatan masyarakat, dilaksanakan dengan kegiatan:
a.       Pembinaan dan pengembangan posyandu balita;
b.      Pembinaan dan pengembangan posyandu lansia;
c.       Pembinaan Keluarga Balita, Remaja dan Lansia.
8.      Program pelestarian budaya dan adat istiadat desa, dilaksanakan dengan kegiatan:
a.       Pembinaan dan pengembangan kelompok kesenian tradisional;
b.      Pembangunan dan pemeliharaan Gedung Kesenian;
c.       Pentas seni tradisional;
d.      Peringatan Hari Besar Nasional, Hari Besar Keagamaan, serta budaya dan adat istiadat desa;
9.      Program penyelamatan lingkungan hidup, dilaksanakan dengan kegiatan:
a.       Penanaman tanaman keras.
10.  Program peningkatan kualitas iman dan ketaqwaan umat beragama serta fasilitas keagamaan, dilaksanakan dengan kegiatan:
b.      Pengajian secara rutin;
c.       Perbaikan dan pemeliharaan tempat ibadah;
D.    Metode dan Sistematika Pembahasan.
Dalam suatu rangkaian pelaksanaan kegiatan tidak akan terlepas dari metode yang digunakan, hal ini terkait dengan keberhasilan yang ingin dicapai dengan menentukan metode yang tepat sesuai dengan masalah.
Sesuai dengan tujuan tersebut, maka metodologi KKN adalah sebagai Berikut :
a.       Tempat
Kegiatan KKN ini akan dilaksanakan di Desa Kerten dan Desa Jogokrayan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
b.      Waktu pelaksanaan
Kegiatan KKN ini akan dilaksanakan selama 6 minggu, mulai Juli – Agustus  2014.
c.         Survey Lokasi
Survey lokasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi nyata (potensi desa) dari lokasi KKN serta untuk menentukkan program sementara yang nantinya akan dilaksanakan pada waktu kegiatan KKN berlangsung.
d.        Kegiatan KKN
Program pemberdayaan melalui kegiatan KKN-PPM ini sejauh mungkin melibatkan masyarakat sasaran dalam pelaksanaannya atau dengan menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA). PRA adalah suatu metode yang menempatkan masyarakat sebagai subyek, perencana, pelaksana, sekaligus sebagai penilai dalam program pemberdayaan sehingga tim KKN dan stakeholder yang terlibat sebagai fasilitator dan  masyarakat sebagai pelakunya (Sidu, 2006). Kegiatan KKN yang akan dilakukkan dibagi menjadi 2 kegiatan, yaitu kegiatan utama dan kegiatan penunjang.
e.         Evaluasi kegiatan KKN
Monitoring dan evaluasi selain dilakukan oleh DPL, sesuai dengan metode pemberdayaan maka juga dilakukan oleh pihak masyarakat. Monitoring DPL dilakukan melalui kunjungan lapangan (4 kali selama pelaksanaan) pada awal, pertengahan serta akhir program . Evaluasi DPL bersama-sama masyarakat dilaksanakan pada pertengahan dan akhir kegiatan melalui FGD. Monitoring dan evaluasi penting untuk dilaksanakan untuk mengetahui apakah kegiatan dapat berjalan sesuai rencana, tercapai tujuan dan target yang telah ditetapkan.

Sistematika Pembahasan dalam penyusunan Laporan ini terdiri dari beberapa bagian.
Bab 1 Pendahuluan berisikan tentang Gambaran umum lokasi KKN, maksud dan tujuan laporan, program yang telah ada dilokasi, serta metode dan sistematika pembahasan
Bab II Bidang Permasalahan dilokasi, dalam bab ini kami menelaah satu persatu masalah berdasarkan kriterianya. Analisis permasalahan melalui survei dan lain – lain. Masalah yang kami teliti dilokasi KKN Desa Kerten yang pertama adalah bidang Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan sosial budaya. Yang kedua yaitu sarana prasarana didesa, Produksi yang ada didesa, Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan dan Administrasi Pemerintahan Desa.
Bab III Realisasi Kegiatan Mahasiswa KKN  dalam bab ini bahasan yang disajikan adalah tentang apa saja realisasi kegiatan mahasiswa  dilapangan atau dilokasi KKN diantaranya terbagi menjadi dua bagian yaitu kegiatan mandiri dan kegiatan kelompok. Kegiatan mandiri berisi tentang macam – macam kegiatan yang sesuai dengan bidang yang dikuasai mahasiswa, sedangkan Kegiatan Kelompok membahas tentang kegiatan yang dilakukan sesuai tema yang ditentukan oleh UPKKN.
Bab IV Penutup, berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dari laporan, dan juga saran – saran baik untuk mahasiswa, kampus, masyarakat dan lain – lain.
Lampiran, lampiran menyediakan berbagai informasi yang bisa menguatkan pembahasan dalam laporan, baik dokumentasi, anggaran, dan lain sebagainnya.
















BAB II. BIDANG PERMASALAHAN DI LOKASI

A.    Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya
Salah satu hal penting dalam pembangunan masyarakat adalah pendidikan. Sarana pendidikan di Desa Kerten tersedia cukup memadai. Terdapat dua buah sekolah dasar negeri, yakni SDN I Kerten dan SDN Kanisius yang dikelola Swasta,. Disamping itu, masih terdapat beberapa PAUD dan TK yang dikelola Pemerintah.. Keberadaan sekolah – sekolah di Desa Kerten tidak terlepas dari peran tokoh setempat, yang memiliki perhatian besar terhadap kemajuan pendidikan di desanya.
Partisipasi sekolah masyarakat Desa Kerten bervariasi di setiap wilayah. Partisipasi sekolah tertinggi terdapat di wilayah RW 09. Ada dibeberapa wilayah diDesa Kerten, lebih banyak anak yang memilih bekerja daripada melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Sementara itu, di wilayah Gunung Mungkal yang letaknya paling dekat dengan Gunung Kidul dan relatif jauh dari “kota” jauh sekali dengan pusat pendidikan. Padahal, anak – anak di sana memiliki semangat bersekolah yang tinggi. Secara umum, boleh dikatakan bahwa angka partisipasi sekolah di Desa Kerten cukup.
Agama yang dianut oleh masyarakat Desa Kerten adalah Islam dan Kristen. Mereka. Masjid dan musala banyak ditemukan di setiap RW. Itu berarti, sarana ibadah tersedia cukup memadai. Aktivitas keagamaan seperti pengajian masih rutin dilaksanakan, salah satunya pengajian selepas salat Subuh dan salat Jum’at. Serta Gereja juga mudah ditemukan meskipun terletak diluar desa Kerten
Ritus – ritus keagamaan masih sering dilakukan, terutama untuk memperingati kelahiran, pernikahan, khitanan, dan kematian. Dalam praktiknya, ritus – ritus tersebut tidaklah murni berasal dari ajaran agama, melainkan suatu bentuk sinkretisme antara unsur agama dengan unsur budaya. Kerap kali unsur yang dominan lebih bersifat adati, bukan agamawi. Ritus – ritus yang masih terpelihara dengan baik diantaranya, akikahan, prosesi akad nikah, khitanan, dan tahlilan.
Desa Kerten terletak di kaki pegunungan gunung Kidul dan Sleman Jogjakarta. Hal itu menyebabkan Desa Kerten memiliki suhu udara yang lumayan sejuk akan tetapi tidak memiliki tanah yang subur. Meskipun begitu mata pencaharian utama adalah petni tidak heran jika kegiatan ekonomi sebagian besar masyarakatnya bergerak di bidang pertanian, terutama hortikultura. Lahan pertanian terhampar luas. Sajian pemandangan hijau nan menyejukkan dengan mudah dapat kita temukan di setiap sudut desa.
Pada umumnya, petani di Desa Kerten bergerak secara personal. Hanya sebagian kecil saja petani yang memiliki kelompok. Mereka menanam tanaman hortikultura dengan komoditas utama berupa kentang, sawi, Kangkung, cabai, labu siam, kol. Hasil pertanian tersebut didistribusikan ke Pasar Induk diklaten dan Jogjakarta. Adapula yang menjual hasil pertanian mereka melalui pialang. Sementara itu, kelompok tani yang ada di Desa Kerten diantaranya adalah Makmur Widodo.
Mata pencaharian terbesar kedua adalah peternak, yakni ternak sapi. Sapi yang diternakan merupakan sapi pedaging, yang dimanfaatkan dagingnya. Selain pertanian dan perternakan, sebagian kecil masyarakat ada pula yang bergerak di bidang usaha lain, seperti perdagangan, jasa, dan pegawai negeri sipil. Usaha perdagangan diantaranya adalah warung/toko/grosir, rumah makan, industri rumah tangga, distributor gas, jual beli beras dan sayur mayur, serta pedagang makanan atau barang keliling. Usaha dalam bidang jasa diantaranya perbengkelan, tukang rias dan dekorasi, tukang cukur, tukang pijat, angkutan, dll.
 Hampir seratus persen penduduk Desa Kerten adalah suku Jawa. Mereka menggunakan bahasa Jawa dalam percakapan sehari – hari. Bahasa Jawa yang digunakan adalah bahasa Jawa Keraton, yang memiliki ciri kelembutan dalam tutur katanya serta kekhasan dalam cengkoknya. Hanya sebagian kecil saja masyarakat non-Jawa, mereka adalah pendatang yang berasal dari suku Minang dan Jawa. Mereka menggunakan bahasa ibu mereka dalam percakapan dengan sesama sukunya. Akan tetapi, pendatang yang telah lama berasimilasi dengan penduduk setempat umumnya bisa berbahasa Jawa.
Identitas keJawen masyarakat Desa Kerten masih terjaga dengan baik. Selain tercermin dari penggunaa bahasa Jawa sebagai bahasa percakapan, identitas lainnya ditunjukkan melalui adat istiadat dan kesenian yang ditampilkan masyarakat.  Ritus – ritus adati, misalnya terlihat dalam upacara pernikahan dan lain sebagainya. Keramah tamahan yang menjadi ciri khas suku Jawa pun terlihat dalam keseharian masyarakat Desa Kerten. Adapun dalam kesenian, masih sering ditampilkan kesenian – kesenian khas Jawa, seperti dalam acara pernikahan, penyambutan tamu, maupun acara – acara seremonial lainnya. Salah satu kesenian yang masih sering ditampilkan adalah Kerawitan dan Wayang Kulit.
Ikatan kekeluargaan antarmasyarakat masih sangat kental. Berbeda dengan kondisi yang ada di kota, di mana masyarakat cenderung lebih individualis. Ikatan kekeluargaan itu terjaga berkat masyarakatnya yang homogen, di mana mata pencaharian masyarakat umumnya adalah petani. Sehingga gotong royong terjaga di setiap aktivitas mereka, baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan rumah. Masyarakat saling mengenal satu sama lain, sehingga jika terjadi sesuatu pada salah satu masyarakat, semua akan mengetahuinya. Jika timbul suatu masalah, mereka menyelesaikannya secara kekeluargaan, tidak langsung berurusan dengan polisi.

B.     Prasarana dan Sarana
1.      Tempat Ibadah, Mushola disetiap RT yang berjumlah ±20 dan  satu masjid Induk
2.      Posyandu disetiap RW yang berjumlah 9
3.      Sarana transfortasi ada lima buah.
4.      Sarana Olahraga ada satu jenis dan berjumlah tiga buah, berupa lapangan terbuka dan digunakan sebagai lapangan olahraga serba guna
5.      Satu Puskesmas Pembantu
6.      Pendidikan , terdapat 2 SD yaitu SD Negeri 1 kerten yang berada di dukuh Kerten 19 dan SD Swasta Kanisius, satu Taman Kanak – kanak dan satu PAUD berada di dukuh kerten.

C.     Produksi
Produksi
Berdasarkan hasil survei lokasi yang dilakukan mahasiswa KKN dan wawancara dengan beberapa warga bahwa di Desa Kerten memiliki produksi sebagai berikut:
Ø Sayuran yang dihasilkan setiap bulan meliputi bayam, kangkung, lembayung, sawi, keningkir, dan kemangi.
Ø Padi yang dihasilkan setiap musim hujan.
Ø Jagung yang dihasilkan setiap musim hujan.
Ø Tembakau yang dihasilkan setiap musim kemarau.
Ø Industri rumah tangga tempe kedelai terletak di Dukuh Ngandhong.
Ø Pabrik tahu terletak di Dukuh Kerten.
Dari beberapa produksi yang dikembangkan warga di Desa Kerten ada beberapa masalah dalam bidang produksi pertanian yaitu penyediaan pupuk bersubsidi yang terhambat sehingga hasil produksi kurang maksimal.
D.    Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Berdasarkan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan Bidan Desa Kerten, masalah kesehatan  dan kebersihan lingkungan Desa Kerten antara lain banyak lansia yang berstatus gizi kurang karena kurangnya asupan makanan bergizi; masalah geriatri (hipertensi, kolesterol, asam urat); muntaber karena sanitasi dan hygiene yang kurang baik; kebersihan lingkungan yang kurang baik karena masih banyaknya sampah yang dibuang sembarangan; sistem aliran air yang kurang baik sehingga air limbah rumah tangga mengalir ke jalan sehingga bisa membahayakan pengguna jalan; dan pendirian kandang ternak yang terlalu dekat dengan rumah.
E.     Administrasi dan Pemerintahan Desa
a.       Sistem Administrasi dan Pemerintahan di Desa Kerten
Kepala Desa yang dijabat oleh Bapak Sarta adalah sebagai pimpinan tertinggi di desa Kerten bertugas memimpin dan menjalankan tugas-tugsnya tetapi untuk membantu kepala desa dalam menjalankan hak, wewenang, dan kewajiban selaku pimpinan pemerintahan desa, maka dibentuklah Sekretariat Desa selaku unsur staf, dikepalai sekretaris desa yang membawahi kepala-kepala urusan seperti:
1.) Kepala Urusan Keuangan. Ada sedikit masalah dalam sistem urusan keuangan didesa Kerten karena tidak ada yang menjabat sebagai KaUr tersebut maka dari itu ini adalah sebuah masalah yang harus diselesaikan.
2.) Kepala Urusan Pemerintahan yang di jabat oleh Bapak Marlan.
3.) Kepala Urusan Pembangunan yang dijabat oleh Wagiman.
4.) Kepala Urusan Umum yang dijabat oleh Bapak Tukijan.
Selain itu ada juga perangkat – perangkat desa sebagai pembantu sistem pemerintahan diantaranya BPD, Ketua RW dan Ketua RT.
Apabila kepala desa berhalangan maka sekretaris desa menjalankan tugas dan wewenang sehari-hari kepala desa. Sistem administrasi masyarakat di tingkat desa di Indonesia sudah memiliki tata struktur yang baik dari mulai adanya kepala desa sampai staf-staf pembantu kepala desa. Hampir di seluruh desa dalam wilayah Indonesia menerapkan sistem pemerintahan desa yang sama antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain, dan antara desa yang satu dengan desa yang lain, sehingga tatanan pemerintahan di tingkat desa bisa berjalan dengan baik dan tersistem.
Sumber keuangan desa Kerten tidak hanya didapat dari iuran warga desa setempat melainkan sumber keuangan desa juga mendapat sumbangan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan, dana hibah, bantuan keuangan dari pemerintah, dan lain-lain.






















BAB III. REALISASI  KEGIATAN MAHASISWA KKN

A.    Kegiatan Mandiri
a.      Bidang Kerohanian (TPA)
1.      Bidang Kerohanian (TPA)
TPA (Tempat Pendidikan Al-Quran) merupakan kegiatan kerohanian yang ada di Desa Kerten. TPA di Desa Kerten biasanya hanya aktif pada bulan Romadhon. Setelah bulan Romadhon berakhir, TPA libur. Tetapi TPA di masjid induk tetap dilaksanakan hanya pada hari Sabtu. Kami ikut serta dalam kegiatan ini serta membantu mengambil bagian seperti membantu menyimak bacaan santri – santri TPA, membetulkan bacaan – bacaannya, mengisi materi tentang aqidah, surat – surat pendek, tajwid, dan mengisi permainan. Di Desa Kerten, kami membantu di dua tempat, yaitu di mushola Al-Mukharomah dan di masjid induk. Kegiatan TPA di dua tempat tersebut dimulai pada pukul 4 sore dan berakhir ketika adzan Magrhib dikumandangkan. Jadi mahasiswa KKN dibagi menjadi dua kelompok untuk berpencar ke dua tempat TPA tersebut. Selama bulan Romadhon kegiatan TPA dilaksanakan selama 6 hari dalam seminggu. Pada hari Ahad, TPA diliburkan.
2.      Maksud, tujuan, dan sasaran
Kegiatan TPA ini dimaksudkan untuk meningkatkan pendidikan agama Islam di Desa Kerten, menambah ilmu agama, dan menumbuhkan semangat kepada anak – anak Desa Kerten untuk mencintai agama Islam. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anak - anak dukuh Tenggil dan dukuh Kerten.
3.      Hasil Pencapaian dan Tindak Lanjut
Kegiatan TPA diikuti anak – anak Desa Kerten dengan penuh semangat dan antusias anak – anak terlihat ketika mereka datang ke mushola dan masjid sebelum pukul 4 sore. Kegiatan TPA ini diharapkan dapat berjalan secara rutin, tidak hanya pada bulan Romadhon saja, tetapi juga pada bulan – bulan berikutnya.
4.      Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat, terlebih didukung oleh orang tua dari santri – santri TPA. Kendala yang dihadapi antara lain kurangnya pengajar TPA, sedangkan santri – santri TPA jumlahnya sangat banyak, sehingga kurang terkoordinir dengan baik.
b.      Kunjungan Kelompok Ternak
1.      Peternakan
2.      Maksud, tujuan, dan sasaran
Maksud dari kegiatan ini adalah ikut serta dalam kegiatan masyarakat kelompok ternak
. Tujuan dalam kegiatan ini adalah melakukan kunjungan dan ikut serta dalam kegiatan peternakan. Sasaran dalam kegiatan ini adalah para peserta KKN mendapat pengetahuan tambahan mengenai peternakan.
3.      Hasil yang dicapai
Dari hasil kegiatan yang dilakukan para mahasiswa diperoleh pengetahuan tambahan mengenai ilmu peternakan yang ada di desa Kertren, Dukuh Tenggil.
Tindak lanjut dari kegiatan kunjungan ini diharapkan para warga kelompok ternak dapat menghasilkan keuntungan yang lebih dari usaha ternak yang dimilikinya.
4.      Faktor pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung yang ada dalam kegiatan Kunjungan ke kelompok ternak ini sangatlah banyak, karena para warga kelompok ternak sangatlah menerima keberadaan kami di sini dan mendukung segala program yang akan kami laksanakan
Kami merasa tidak ada factor penghambat yang significant karena semua warga dan aparatur pemerintah desa sangat mendukung program dan keberadaan kami.
c.       Peringatan Hari Kemerdekaan
1.      Bidang kegiatan yang dipililih
Kemasyarakatan (Peringatan Kemerdekaan Repubik Indonesia)
2.      Maksud, tujuan dan sasaran
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan NKRI.
Tujuan yang dicapai dari kegiatan ini adalah timbulnya rasa kebersamaan dan gotong royong  serta munculnya rasa cinta tanah air, yang dapat dicapai dalam kegiatan-kegiatan peringatan kemerdekaan NKRI yang berupa lomba-lomba, malam tirakatan, dan proses-proses perencanaannya.
Sasaran dari kegiatan ini adalah para warga di desa Kerten baik tua, muda, remaja, dan anak-anak
3.      Hasil yang dicapai dan tidak lanjut
Timbulnya rasa kebersamaan dan gotongroyong yang ada dari setiap warga, rasa kerukunan, toleransi anatar sesama, dan rasa cinta tanah air.
Dari kegiatan ini dapat diteruskan untuk mempertahankan tujuan yang telah dicapai dan mencapai tujuan-tujuan baru yang sesuai dengan tujuan utama dengan cara lebih mengintensifkan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang melibatkan para warga.
4.      Faktor pendukung dan penghambat
Kegiatan ini banyak sekali factor pendukung yang terlibat, antara lain para pemuda, para tokoh masyarakat, dan aparatur pemerintahan desa. Tidak ada faktor penghambat yang ada dalam kegiatan ini, walau tidak memungkiri terdapat sedikit kendala kecil yang dapat diatasi.
d.      Buka Bersama
1.      Buka Bersama
Buka bersama merupakan kegiatan yang sudah turun temurun dilakukan oleh warga masyarakat desa kerten saat bulan suci ramadhan. Hanya saja akhir – akhir ini kegiatan tersebut sudah mulai terkikis oleh waktu dikarenakan kesibukan dan mungkin kegiata lainnya.
Oleh karena itu untuk menggalakkan kembali budaya tersebut untuk mempererat tali silaturahmi dilaksanakanlah program ini.
2.      Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Meningkatkan silaturahmi antar warga masyarakat desa Kerten.
Menumbuhkan kembali budaya yang sudah turun temurun.
3.      Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Dalam kegiatan ini kami bisa mengundang beberapa perangkat desa dan warga dari 2 RT yang dekat dengan tempat pelaksanaan buka bersama. Dukungan serta partisipasi masyarakat akan kegiatan ini sangatlah besar sehingga Perangkat desa dan beberapa perwakilan dari panitia berjanji akan terus melaksanakan kegiatan ini pada bulan ramadhan berikutnya.
4.      Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung yang ada diantaranya, karena mayoritas warga Kerten khususnya Dukuh tenggil adalah beragama islam maka kegiatan ini sangat didukung. Sudah adanya  kegiatan buka bersama pada bulan ramadhan sebelumnya menjadikan kegiatan ini sangatlah bagus.
Faktor penghambat saat pelaksanaan kegiatan buka bersama ini adalah adanya sebagian warga masyarakat yang tidak mendukung kegiatan ini karena sebelumnya mereka keberatan untuk menyediakan tempat tetapi akhirnya setelah bermusyawarah semuanya dapat diatasi.
e.       Ngabuburit “Outbond ria”
1.      Ngabuburit “Outbond ria
Menunggu berbuka puasa dengan kegiatan yang positif adalah sebuah hal yang baik, dengan adanya ngabuburit “Outbond ria” diharapkan warga masyarakat bisa terhibur dan mengenal akan kegiatan positif saat menunggu berbuka puasa.
Membangun kerjasama, kekompakan dan silaturahmi semuanya tercermin dalam kegiatan ini.
2.      Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Ajang silaturahmi, dan pengenalan aktivitas saat menunggu berbuka puasa
Membangun karakter yang kuat untuk anak - anak.
Sebagai ajang hiburan.
3.      Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Kegiatan ini diikuti oleh anak – anak TPA dan berjumlah sekitar 60 orang anak, dengan memberikan pengetahuan dan pengarahan kepada pengajar dan pengurus TPA tentang kegiatan ini akhirnya kegiatan TPA menjadi lebih bervariasi dan membuat anak – anak tidak jenuh karena sistem pembelajaran yang itu – itu saja, kegiatan ini akan menjadi kegiatan pokok selanjutnya karena merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat untuk anak – anak.
4.      Faktor Pendukung dan Penghambat
Dukungan dari pengurus dan pengajar TPA membuat semua rangkaian kegiatan ini lancar.
Adapun hambatannnya adalah peserta yang masih anak – anak bahkan ada dibawah 5 tahun dan kegiatan ini dilaksanakan pada bulan ramadhan menjadikan beberapa peserta menjadi kelelahan.
f.       Pendampingan Posyandu Balita dan Lansia
1.      Pendampingan Posyandu Balita dan Lansia
Posyandu Balita
Posyandu balita merupakan kegiatan wajib dan rutin yang diselenggarakan oleh pemerintah guna meningkatkan kesehatan balita dan ibunya. Posyandu balita adalah garda terdepan dalam pengentasan  persoalan gizi buruk bagi balita dan kesehatan anak, penimbangan yang dilakukan di posyandu sebagai instrumen awal mendeteksi balita itu mengidap gizi buruk atau tidak. Posyandu balita di Desa Kerten telah dilaksanakan secara rutin pada tiap dukuh pada tanggal-tanggal tertentu setiap bulan dan digerakkan oleh bidan desa, asisten bidan desa dibantu kader posyandu. Adapun rincian tanggal pelaksanaan posyandu tiap dukuh di Desa Kerten sebagai berikut:
1)      Posyandu Mekarsari I, Dukuh Kalijuweh : setiap tanggal 12
2)      Posyandu Mekarsari II, Dukuh Ngandong : setiap tanggal 14
3)      Posyandu Mekarsari III, Dukuh Kerten : setiap tanggal 15
4)      Posyandu Mekarsari IV, Dukuh Tenggil I : setiap tanggal 18
5)      Posyandu Mekarsari V, Dukuh Tenggil II : setiap tanggal 19
6)      Posyandu Mekarsari VI, Dukuh Gedongan : setiap tanggal 20 (pada bulan Juli 2014 diundur tanggal 21 karena pada tanggal 20 Juli 2014 ada pengajian di masyarakat). 
Kami mengikuti kegiatan Posyandu Mekarsari I, Dukuh Kalijuweh, pada tanggal 12 Juli 2014 pukul 10.00-12.00 WIB dan Posyandu Mekarsari VI, Dukuh Gedongan, pada tanggal 21 Juli 2014 pukul 09.00-12.00 WIB. Dalam posyandu balita dilaksanakan penimbangan balita, pencatatan berat badan balita dalam KMS, mengevaluasi kesehatan balita dan pemberian makanan sehat tambahan. Dalam kegiatan ini kami turut serta mambantu mengambil bagian dari kegiatan tersebut dengan membantu menimbang balita, mencatat berat badannya dalam KMS dan membagikan makanan sehat tambahan.
Posyandu Lansia
Penduduk usia lanjut (lansia) merupakan bagian masyarakat yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Peningkatan kesejahteraan masyarakat indonesia khususnya pada bidang kesehatan berkorelasi positif dengan meningkatnya usia harapan masyarakat Indonesia, ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah lansia setiap tahunnya. Isu sentral masalah kependudukan yaitu masih rendahnya kualitas sumber daya lansia yang dipengaruhi langsung oleh beberapa faktor, antara lain konsumsi makanan dan gizi, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan serta pengakuan masyarakat bahwa mereka masih mempunyai kemampuan bekerja dan pendapatan dari pensiunan yang masih rendah. Kondisi yang demikian menyebabkan masih rendahnya derajat kesehatan masyarakat lansia.
Permasalahan penduduk lansia perlu ditangani dengan strategi antara lain pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi bersama-sama dengan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang ditempuh pada posyandu lansia. Di Posyandu Mekarsari I, Dukuh Kalijuweh, yang kami ikuti pada tanggal 12 Juli 2014 selain mengadakan posyandu balita juga mengadakan posyandu lansia. Dalam kegiatan posyandu lansia dilaksanakan penimbangan berat badan, pengecekan tekanan darah dan konsultasi kesehatan dengan petugas kesehatan. Kami berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan turut serta melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tekanan darah lansia, sedangkan konsultasi kesehatan dilakukan oleh asisten bidan.
2.      Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Ø Posyandu Balita
Kegiatan posyandu balita dimaksudkan untuk mengawasi proses tumbuh kembang balita, melakukan screening awal gangguan tumbuh kembang balita, melakukan promosi kesehatan untuk meningkatkan kesehatan balita dan mencegah penyakit yang sering menyerang balita. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anak-anak berusia kurang dari lima tahun pada masing-masing dukuh di Desa Kerten.
Ø Posyandu Lansia
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kesehatan lansia, mengakrabkan lansia, sebagai sesi sharing dan konsultasi masalah kesehatan yang sering dialami lansia, dan memberi motivasi lansia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Hal tersebut bertujuan untuk menurunkan Angka Kesakitan Lansia (AKL) dan jumlah jenis keluhan lansia sebagai bentuk pemberdayaan lansia yang tepat guna guna menjamin kelangsungan hidup sehat, aktif dan produktif di masyarakat dapat terpenuhi.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh penduduk berusia lebih dari 60 tahun di masing-masing dukuh di Desa Kerten.
3.      Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Ø Posyandu Balita
Kegiatan posyandu balita di Posyandu Mekarsari I, Dukuh Kalijuweh dan Posyandu Mekarsari VI, Dukuh Gedongan diikuti secara antusias oleh warga. Di Posyandu Mekarsari I, balita yang menjadi peserta posyandu adalah 15 anak, sedangkan balita yang hadir 14 anak. Di Posyandu Mekarsari VI, peserta posyandu balitanya sebanyak 35 anak dan semuanya hadir. Balita ditimbang berat badannya oleh kader dan dicatat dalam KMS. Peserta juga diberikan makanan tambahan berupa bubur kacang hijau dan pepaya (Posyandu Mekarsari I), roti dan puding (Posyandu Mekarsari VI). Balita yang kami temui di posyandu semuanya berstatus gizi baik. Untuk Desa Kerten secara keseluruhan sudah tidak ditemui balita berstatus gizi buruk. Kegiatan ini diharapkan dapat berjalan rutin dan terjadi peningkatan pelayanan kesehatan meliputi imunisasi, konseling dan layanan KB untuk pasangan usia subur, karena saat ini kegiatan tersebut masih dilaksanakan di klinik bidan atau puskesmas.
Ø Posyandu Lansia
Kegiatan posyandu lansia dihadiri oleh seluruh peserta posyandu lansia sebanyak 16 orang. Walaupun keseluruhan peserta posyandu lansia hadir, namun sebenarnya masih banyak lansia yang belum terdaftar sebagai peserta posyandu lansia. Dalam kegiatan ini mahasiswa berpartisipasi dengan turut serta melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tekanan darah lansia, konsultasi kesehatan dan pengobatan dilakukan oleh asisten bidan desa. Penyakit yang umum dialami lansia di Desa Kerten adalah hipertensi, kolesterol, asam urat dan kurangnya asupan makanan. Untuk itu, sebaiknya diadakan penyuluhan masyarakat tentang pentingnya posyandu lansia sehingga posyandu lansia di Desa Kerten dapat terus berjalan secara rutin dan taraf kesehatan lansia di Desa Kerten dapat meningkat secara menyeluruh.
4.      Faktor Pendukung dan Penghambat
Posyandu Balita
Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat, bidan desa, asisten bidan desa, kader posyandu. Kendala yang dihadapi antara lain kehadiran ibu peserta balita yang datangnya tidak bersamaan, sehingga sulit untuk mengadakan penyuluhan secara rutin di posyandu balita.
Posyandu Lansia
Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat, bidan desa, asisten bidan desa, kader-kader posyandu. Namun kendala dalam kegiatan ini adalah masih banyak lansia Desa Kerten yang belum terdaftar sebagai peserta posyandu lansia sehingga pesertanya hanya sedikit.
g.      Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
1.      Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat dilakukan di Posyandu Mekarsari VI, Dukuh Gedongan, pada tanggal 21 Juli 2014 sebelum kegiatan posyandu balita dilaksanakan. Kegiatan penyuluhan ini dibantu oleh bidan desa. Materi yang diambil berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), karena rumah tangga di Desa Kerten setelah kami amati masih banyak yang belum mempraktikkan PHBS. Perilaku hidup bersih dan sehat adalah keadaan di mana individu-individu dalam rumah tangga (keluarga) masyarakat Indonesia telah melaksanakan hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam rangka:
1.    Mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain,
2.    Menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan,
3.    Memanfaatkan pelayanan kesehatan, dan
4.    Mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat.
Isi materi penyuluhan menjelaskan indikator PHBS tatanan Rumah Tangga yang meliputi:
ü Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
ü Bayi diberi ASI eksklusif
ü Menimbang balita secara teratur
ü Makan sayur dan buah setiap hari (gizi seimbang)
ü Menggunakan air bersih
ü Menggunakan jamban sehat
ü Membuang sampah pada tempatnya
ü K4 (periksa kehamilan minimal 4x sampai trimester 3)
ü Lantai tidak terbuat dari tanah
ü Tidak merokok di dalam rumah
ü Mencuci tangan sebelum makan
ü Menggosok gigi minimal 2x sehari
ü Tidak minum miras dan tidak menggunakan narkoba
ü Mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
ü Melakukan PSN (pembersihan sarang nyamuk) minimal seminggu sekali.
Untuk menunjang penyuluhan kami menyediakan leaflet, poster dan doorprize sehingga kegiatan lebih menarik.
2.      Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Penyuluhan kesehatan masyarakat pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Desa Kerten. Pengetahuan masyarakat tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang merupakan materi yang kami ambil dalam penyuluhan kali ini diharapkan dapat meningkat sehingga mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain; menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan; masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan; mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat. Sasaran kegiatan penyuluhan ini adalah masyarakat Desa Kerten.
3.      Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Penyuluhan kesehatan masyarakat yang kami lakukan di posyandu mekarsari VI merupakan penyuluhan pertama yang dilakukan di posyandu tersebut. Dihadiri oleh 35 ibu-ibu balita yang dengan sengaja dikumpulkan untuk meghadiri penyuluhan mengenai PHBS. Penyuluhan yang kami berikan diterima dengan baik oleh ibu-ibu balita yang dibuktikan pada sesi tanya jawab. Pertanyaan-pertanyaan yang kami berikan dapat dijawab oleh ibu-ibu balita. Diharapkan materi mengenai PHBS ini dapat diterapkan ibu-ibu balita di rumah. Berkat adanya penyuluhan ini, bidan desa berencana akan terus melakukan penyuluhan kesehatan kepada warga melalui posyandu.
4.      Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat, bidan desa, asisten bidan desa, dan kader-kader posyandu. Faktor penghambat kegiatan penyuluhan ini adalah tidak tersedianya LCD dan tempat posyandu yang kurang luas sehingga lokasi penyuluhan dipindah ke rumah warga yang dianggap cukup luas untuk menunjang kegiatan penyuluhan ini sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik.
h.      Pertemuan Gabungan Kelompok Tani
1.      Pertemuan Gabungan Kelompok Tani
Pertemuan GAPOKTAN merupakan kegiatan wajib dan rutin yang diselenggarakan oleh warga Desa Kerten setiap sebulan sekali di rumah ketua GAPOKTAN yang berada di Desa Jabung. GAPOKTAN Makmur Widodo ini memiliki 40 anggota yang semuanya bermatapencaharian sebagai seorang petani. Kegiatan ini rutin dilaksanakan pada malam hari. Dalam kegiatan ini kami ikut serta dalam pertemuan GAPOKTAN Makmur Widodo. Ketika bulan Romadhon, pertemuan ini dimulai pada pukul 9 malam karena menunggu selesainya sholat tarawih.
2.      Maksud, Tujuan dan Sasaran kegiatan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih mengenal petani – petani Desa Kerten dan menambah wawasan mengenai sektor pertanian. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota gabungan kelompok tani Makmur Widodo Desa Kerten.
3.      Hasil Pencapaian Dan Tindak Lanjut
Kegiatan pertemuan GAPOKTAN Makmur Widodo diikuti secara antusias oleh kelompok petani Desa Kerten. Masyarakat berperan aktif dalam perkumpulan ini ditunjukkan dengan ramainya acara pertemuan gabungan kelompok tani. Dalam kegiatan ini mahasiswa telah membantu berpartisipasi dengan turut serta membeli pupuk untuk menyuburkan tanaman.  Kegiatan ini diharapkan dapat terus berjalan secara rutin sehingga para petani Desa Kerten semakin menambah pengetahuan tentang sektor pertanian dan dapat saling bertukar pikiran.
4.      Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat dan para petani Desa Kerten. Namun kendala dalam kegiatan ini adalah penyediaan bibit merah belum ada dan sikap pesimis para petani untuk mencoba menanam tanaman baru.

i.        Sensus Desa
1.      Sensus Desa
Kegiatan sensus desa merupakan kegiatan tersier dalam rangkaian kegiatan KKN di Desa Kerten ini yang dilaksanakan atas permintaan perangkat desa, yaitu Kaur. Pemerintahan, Bapak Marlan, HSS. Permintaan ini didasarkan oleh keadaan di desa ini yaitu tidak adanya database valid warga di Kantor Kelurahan sendiri. Data warga hanya dipegang oleh masing-masing Ketua RT yang berupa bendelan fotokopi Kartu Keluarga. Kegiatan sensus ini dimulai di hari ke-7 KKN yaitu pada tanggal 16 Juli 2014, dan berlangsung hingga tanggal 14 Agustus 2014. Metode yang digunakan dalam sensus ini yang disarankan oleh Kaur. Pemerintahan Desa Kerten adalah metode door-to-door demi tercapainya kesesuaian data di lapangan dengan data yang dipegang oleh masing-masing Ketua RT. Namun, karena terkendala oleh terbatasnya waktu, maka demi efisiensi waktu, kelompok kami mengerjakannya dengan cara mengumpulkan fotokopian kartu keluarga dari tiap-tiap RT dan dilihat apabila kartu keluarga tersebut dikeluarkan sebelum tahun 2012 dan data tidak diperbarui, maka kelompok kami akan mendatangi langsung rumah keluarga yang tercantum dalam fotokopi kartu keluarga yang tidak valid lagi tersebut.

2.      Maksud, Tujuan dan Sasaran Kegiatan
Kegiatan sensus ini dimaksudkan untuk membantu perangkat Desa Kerten dalam pendataan secara valid atas penduduknya. Sasaran yang ingin dicapai antara lain pembaharuan atas data kependudukan itu sendiri.
3.      Hasil Pencapaian dan tindak Lanjut
Hasil yang telah dicapai oleh kelompok kami adalah telah dilakukannya pendataan terhadap RT 01-20 Desa Kerten, walaupun hasilnya dapat dikatakan belum maksimal. Dikatakan belum maksimal karena di lapangan hanya segelintir kartu keluarga saja yang dikeluarkan di atas tahun 2012. Bahkan ada beberapa RT yang sebagian besar kartu keluarganya dikeluarkan tahun 2005 dan tidak ada coretan/tambahan dari Ketua RT. Tindak lanjut dari kelompok kami yaitu mencoba mendatangi secara langsung keluarga yang termasuk kategori tersebut, namun tidak semua dapat didapatkan data validnya karena kegiatan sensus ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan disambi dengan kegiatan lain dan kegiatan-kegiatan lain tersebut banyak yang menyita waktu. Kami hanya bisa berkeliling ke satu persatu rumah pada siang hari, sedangkan penduduk Desa Kerten sebagian besar berprofesi sebagai petani sehingga sulit untuk ditemui pada siang hari karena sedang berada di sawah.
4.      Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung terlaksananya kegiatan ini yang utama adalah dukungan dari para perangkat desa sendiri, terutama Kaur. Pemerintahan sebagai pihak yang meminta untuk dilaksanakannya sensus. Para Ketua RT 01-20 pun tidak sulit diminta bantuannya dalam urusan kartu keluarga. Penduduk pun tidak sulit untuk dimintai keterangannya. Penghambat utama dalam kegiatan ini adalah keterbatasan waktu sehingga tidak sebanding dengan banyaknya rumah penduduk yang harus didatangi.
j.        Pendidikan Kesehatan SD
1.      Pendidikan Kesehatan SD
Pendidikan kesehatan Sekolah Dasar dilaksanakan di SDN 1 Kerten kelas 1, 2, 3 pada 8 Agustus 2014 pukul 7.30 – 9.30 WIB.  Materi yang diberikan tentang cuci tangan dan gosok gigi karena perlu diberikan sejak dini. Materi cuci tangan berisi tentang pentingnya cuci tangan, bagaimana cara cuci tangan yang benar, akibat bila tidak cuci tangan, dan waktu yang dianjurkan untuk cuci tangan. Sedangkan materi gosok gigi berisi tentang pentingnya gosok gigi, bagaimana cara menggosok gigi yang benar, akibat tidak gosok gigi, dan waktu yang dianjurkan untuk gosok gigi. Untuk menunjang kegiatan ini agar dapat diterima dan dipahami oleh para siswa kami mempersiapkan beberapa perlengkapan yaitu leaflet cuci tangan dan gosok gigi, alat peraga gigi yang dibuat sendiri, dan poster gosok gigi dan cuci tangan. Selain itu, sebelumnya kami juga meminta para siswa untuk membawa peralatan gosok gigi sendiri untuk praktik cara menggosok gigi yang benar.

2.      Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Pendidikan kesehatan SD bertujuan untuk menambah pengetahuan  para siswa mengenai kesehatan salah satunya adalah kesehatan individu dan untuk meningkatkan derajat kesehatan siswa. Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak sekolah dasar karena pendidikan kesehatan sejak dini sangat penting.
3.      Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Pendidikan kesehatan ini diikuti oleh 31 siswa dari kelas 1, 2 dan 3. Para siswa sangat antusias terhadap kegiatan ini. Selama kegiatan berlangsung mereka memperhatikan denga baik dan berani mejawab pertanyaan yang kami ajukan. Selain itu, mreka juga berani mengulangi praktik cara cuci tangan dan gosok gigi dengan benar. Pendidikan kesehatan mengenai gosok gigi dan cuci tangan diharapkan dapat diterapkan setiap waktu oleh anak-anak Desa Kerten sehingga bisa menjadi kebiasaan yang baik dimasyarakat dan dapat dicontoh oleh masyarakat. Diharapkan pendidikan kesehatan sekolah dasar ini dapat terus berlanjut dan diadakan pelatihan dokter kecil bagi para siswa melalui kerjasama lintas sektor, baik guru, petugas kesehatan maupun pemerintah sehingga bisa meningkatkan derajat kesehatan siswa dan masyarakat secara umum.
4.      Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan ini didukung oleh sekolah dan orang tua siswa akan tetapi kami masih merasa adanya kekurangan dalam hal pengawasan peserta didik oleh guru sekolah. Hal ini terlihat saat kami memberikan pendidikan kesehatan untuk siswa tidak ada guru yang ikut andil mengawasi berjalannya pendidikan kesehatan ini sehingga dirasa kurang bertanggung jawab terhadap siswanya sendiri. 
k.      Pengenalan dan Pemetaan Batas Wilayah
1.      Pengenalan dan Pemetaan Batas Wilayah
Pengenalan dan pemetaan batas wilayah merupakan kegiatan yang diadakan oleh tim KKN Kerten, Gantiwarno, Klaten sebagai kegiatan yang sedang dilakukan oleh desa. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Kerten dengan cara mengelilingi desa untuk mengenal dan mengobservasi sekitar desa sehingga diketahui batas-batas wilayah dimulai dari batas antar RT, batas antar dukuh, batas antar desa di dalam satu Kecamatan Gantiwarno dan batas antar provinsi, pada dasarnya Desa Kerten ini memiliki keunikan dimana berbatasan langsug dengan Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Sleman yang keduanya merupakan wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara mahasiswa bersama perangkat desa terjun langsung ke lapangan dan melakukan pendataan secara langsung, kemudian menghasilkan di titik-titik mana saja batas wilayah yang ada di Desa Kerten. Kegiatan ini disambut baik dan didukung sepenuhnya oleh seluruh perangkat desa dan mahasiswa.
2.      Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai
Kegiatan Pengenalan dan pemetaan batas wilayah dimaksudkan untuk mengenalkan seluruh daerah Desa Kerten dan melakukan pendataan kembali serta pemetaan Desa Kerten yang khususnya pada batas wilayah, baik yang merupakan batas antar RT, batas antar dukuh, batas antar desa di dalam satu Kecamatan Gantiwarno dan batas antar provinsi. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan data yang jelas mengenai wilayah Desa Kerten dan membantu kegiatan desa dalam menentukan batas wilayah Desa Kerten dan kondisi titik batas. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa dan perangkat desa.
3.      Hasil pencapaian dan tindak lanjut
Kegiatan ini telah memberikan hasil baik bagi Desa Kerten dan Mahasiswa. Bagi Desa Kerten adalah mengenai batas wilayah telah diketahui beberapa hal yakni:
a.         Tanda batas yang menandakan batas antar provinsi mayoritas kondisinya tidak layak, sehingga perlu adanya pembaharuan dari pihak yang terkait
b.        Titik batas banyak yang telah di rubah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
c.         Adanya lahan desa yang pada dasrnya merupakan kas desa telah didmiliki secara hak milik perorangan dikarenakan tidak jelasnya batas wilayah yang ada.
d.        Tidak ada tanda batas antar RT di Desa Kerten yang dipandang oleh semua elemen adalah sangat merugikan bagi orang awam untuk mengetahui lokasi RT yang ada di Desa Kerten.
Dikarenakan satu dan dua hal, akhirnya mahasiswa bersepakat bahwa akan memberikan tanda batas antar RT yang ada di Desa Kerten. Yang bertujuan agar memudahkan semua pihak untuk dapat mencari wilayah RT yang ada di Desa Kerten ini.
4.      Faktor pendukung dan faktor penghambat
Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh warga desa dan perangkat desa. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah jadwal kegiatan tim KKN yang padat sehingga kegiatan ini tidak mampu dilakuakan lebih optimal
l.        Pos Pintar
1.      Pos Pintar
Pos pintar merupakan kegiatan yang diadakan oleh tim KKN Kerten, Gantiwarno, Klaten sebagai kegiatan penunjang program utama Sekolah Ramah Anak (SRA) sehingga terwujud KERTAS (Kerten Cerdas). Pos pintar dilaksanakan di posko KKN yaitu di Dukuh Tenggil, kegiatan ini berlangsung ketika anak-anak sekolah datang ke posko membawa tugas dari sekolah. Pos pintar dilaksanakan dengan metode belajar sambil bermain, jadi kegiatan yang berlangsung dalam pos pintar selain mahasiswa membimbing anak-anak dalam mengerjakan tugas yang diberikan dari sekolah, mahasiswa juga membimbing anak-anak untuk mempelajari materi selanjutnya, mahasiswa bersama anak-anak memainkan permainan interaktif sederhana, mengajarkan cara membuat ketrampilan dari kertas dan barang bekas dan mahasiswa memberikan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi yang dipelajari selama mengikuti pos pintar. Kegiatan pos pintar ini disambut baik dan didukung oleh warga Desa Kerten.
2.      Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Kegiatan pos pintar dimaksudkan untuk membimbing anak-anak dalam mengerjakan tugas sekolah, memperdalam materi, menambah wawasan, memberikan ketrampilan kepada anak-anak dan mengisi waktu luang anak-anak dengan cara belajar sambil bermain. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan minat belajar anak-anak di Desa Kerten dan mengarahkan anak-anak pada hal-hal yang bersifat positif. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anak-anak yang berada di Desa Kerten yang masih mengenyam pendidikan.
3.      Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Kegiatan pos pintar diikuti secara antusias oleh anak-anak di Desa Kerten, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya anak-anak dari dukuh yang letaknya jauh dari posko (Dukuh Tenggil). Anak-anak berdatangan dengan semangat tanpa menghiraukan jarak yang ditempuh untuk menuju posko bahkan ada beberapa yang diantarkan oleh orang tuanya. Beberapa anak yang kurang berminat untuk belajar, dengan adanya pos pintar ini mereka menjadi lebih tertarik untuk belajar. Anak-anak yang awalnya pulang sekolah langsung bermain, dengan adanya pos pintar ini mereka menjadi lebih berantusias untuk belajar. Anak-anak yang pada mulanya tidak peduli dengan keberadaan barang bekas yang ada disekitar, kini mereka mempunyai kesadaran untuk memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitarnya. Dengan melihat antusiasme anak-anak di Desa Kerten untuk mengikuti pos pintar dan dengan adanya dukungan dari orang tua agar anak-anaknya mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang bermanfaat yaitu pos pintar, maka diharapkan adanya bimbingan belajar yang dilakukan oleh guru yang berada di Desa Kerten, bimbingan belajar oleh generasi muda dengan metode tutor sebaya dengan pengawasan orangtua, dan alangkah lebih baik jika didirikan “warung baca” yang didalamnya terdapat buku bacaan, beraneka macam media belajar, dan ada warung makanan ringan.
4.      Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh orang tua, warga desa, perangkat desa dan pihak sekolah. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah jadwal kegiatan tim KKN yang padat sehingga kegiatan pos pintar tidak dapat berjalan setiap hari.
m.    Jalan Sehat
1.      Jalan Sehat
Jalan sehat merupakan sebuah kegiatan olahraga yang berorientasi pada kebersamaan, kekompakkan dan kebersamaan selain itu jalan sehat adalah sebuah kegiatan yang mencakup berbagai aspek dalam kehidupan, seperti kesehatan, kebugaran, silaturahmi, kesenangan bahkan rekreasi dan sebagainya.
2.      Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan wilayah desa kerten dengan cara berjalan mengelilingi desa
Tujuan
-          Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai olahraga.
-          Memotivasi agar selalu menjaga kesehatan dan kebugaran diri.
Sasaran yang ingin dicapai
Seluruh warga masyarakat Desa Kerten terutama Lansia dan ibu - ibu
3.      Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Peserta yang mengikuti kegiatan ini mencapai lebih dari 100 orang perwakilan dari setiap RT di Desa Kerten.
Dengan memberikan pengarahan tentang rangkaian kegiatan Jalan Sehat dan memberikan peralatan yang mendukung untuk kegiatan tersebut kami berharap wagra masyarakat desa Kerten bisa melanjutkan program yang kami buat pda tahun berikutnya.
4.      Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung
Kegiatan ini dilaksanakan saat peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia sehingga ibu Lurah sangat mendukung dengan adanya kegiatan ini. Dalam kegiatan ini juga diadakan pembagian Hadiah Kejutan sehingga membuat peserta senang mengikutinya
Faktor Penghambat
Karena peserta pelaksanaan kegiatan ini sebagian besar adalah lansia maka banyak dari peserta mengeluhkan kecapean dan akhirnya memilih jalan alternatif untuk cepat ditujuan, selain itu jalur yang dipakai terlalu jauh sehingga membuat peserta komplain.
B.     Kegiatan Kelompok
1.      KERTAS ( KERTEN CERDAS)
Pendidikan adalah sesuatu yang sangat vital untuk keberlangsungan hidup manusia. Dengan pendidikan orang akan dipandang lebih. Yunyun dan Toto (2010:23) menjelaskan, bahwaPendidikan adalah proses menolong, membimbing, mengarahkan, dan mendorong individu agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahap-tahap perkembangan, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan di masa sekarang dan di masa yang akan datang.
Maka dari itu program “KERTAS” (Kerten Cerdas) ini dirasa sangatlah penting untuk membangun anak – anak bangsa menjadi lebih maju lagi, dengan program ini kami memberikan pendidikan yang dikemas dengan sesuatu yang berbeda.
Program ini diterapkan disalah satu sekolah dasar yang ada di Desa Kerten. Alasan kami memilih Sekolah Dasar sebagai sarana adalah mayoritas warga masyarakat desa kerten yang masih sekolah adalah pada usia sekolah dasar.
2.      Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
-          Minat dan motivasi peserta didik untuk belajar menjadi meningkat
-          Guru – guru menjadi lebih kreatif dalam mengemas pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013
-          Mengaktifkan  tempat baca/ perpustakaan yang ada disekolah
-          Meningkatkan keaktifan siswa untuk gemar membaca
3.      Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
-          Masyarakat membantu membuat alat peraga dan dukungan moril kepada mahasiswa
-          Sekolah yang kami jadikan sebagai tujuan program kami menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang kami butuhkan
4.      Kegiatan Yang Belum Terlaksana
Ada beberapa kegiatan yang belum terlaksana yaitu senam sehat desa dan pembinaan karang taruna dalam keorganisasian. Adapun alasan Kegiatan tersebut belum terlaksana adalah sebagai berikut :
-          Kegiatan senam sehat desa belum terlaksana karena setelah berunding dengan Perangkat desa keputusannya adalah memilih Jalan Sehat sebagai penggantinya dikarenakan pertimbangan beberapa hal.
-          Kegiatan Pembinaan karang taruna belum terlaksana itu dikarenakan terbatasnya waktu karena pemuda dan pemudi didesa Kerten sebagian besar pada siang hari bekerja dan pada malam hari beristirahat. Selain itu banyaknya program yang telah ada di Desa membuat kami sulit mengatur waktu.





BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pendidikan didesa kerten terbilang sangat kurang bisa dilihat dari jumlah sekolah yang ada dan jumlah anak usia sekolah yang memilih bekerja daripada sekolah.
Desa Kerten merupakan desa yang kaya dengan potensi sumber daya alam dan tampak bahwa masyarakatnya benar-benar memanfaatkan potensi alam yang ada. Hal ini terlihat dari luas lahan yang dimanfaatkan sebagai area persawahan atau bercocok tanam jauh lebih besar dibandingkan area pemukiman warga. Namun kendalahnya adalah ketika kemarau tiba petani hanya mengandalkan sumur untuk pengairan.
Desa ini juga telah memfasilitasi kebutuhan warganya dengan baik. Seperti misalnya akses jalan yang cukup baik dan sarana prasarana yang terhitung lumayan.
B.     Saran-Saran
Saran  atau rekomendasi yang ditulis setelah kesimpulan oleh penulis ditujukan kepada para mahasiswa, pihak kampus, dosen, dan peserta KKN berikutnya. Setelah mengkaji seluruh permasalahan dan hasil dari pelaksanaan KKN yang dilakukan, maka kami mengemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1.             Kepada para mahasiswa agar lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan KKN, karena manfaat dari pembelajaran itu sangat positif.
2.             Kepada pihak Kampus agar  memberikan fasilitas dan perlengkapan yang mencukupi, agar proses KKN bisa berjalan dengan baik.
3.             Kepada Dosen  agar lebih kreatif lagi dalam memberikan materi pembekalan, berikan juga contoh kegiatan yang belum pernah dilakukan agar itu menjadi hal yang baru dan terkinit.
4.             Untuk Peserta KKN selanjutnya agar dapat memunculkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan kepada masyarakat agar kehidupannya bisa lebih maju tetapi tidak meninggalkan kebuyaan yang sudah mengakar.



LAMPIRAN

A.    Jadwal Kegiatan/ Program Kerja/ Matrik Jadwal Kegiatan
Kelompok : 11
Desa          : Kerten
Kecamatan           : Gantiwarno
Kabupaten            : Klaten

No
Rencana kegiatan

Jadwal Pelaksanaan


Mg-1
Mg-2
Mg-3
Mg 4
Mg-5
Mg-6

A. Kegiatan Utama






1.
Sosialisasi Mahasiswa KKN UNS di Kantor Desa Kerten






Survey ke SD atau sekolah yang berada di desa setempat






Mengikuti kegiatan belajar mengajar di SD di Desa Kerten dan Melakukan Permainan Integratif “KERTAS” (Kerten Cerdas)






Melakukan kegiatan belajar mengajar dengan Permainan Integratif “KERTAS” (Kerten Cerdas) di TPA






Penyuluhan Kegiatan “Pentingnya Pendidikan ” pada warga desa Kerten






Memberikan pendidikan kesehatan untuk anak sekolah dasar















B. Kegiatan Penunjang






1
Pembinaan karangtaruna berkaitan dengan pendidikan organisasi






2
Kunjungan ke Petani setempat






3
Mengikuti Kegiatan Terawih dan pengajian bersama di Mesjid desa Kerten






4
Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia






5
Buka Bersama






6
Ngabuburit “Outbond ria”






7
Pos Pintar






8
Penyuluhan Kesehatan Mayarakat






9
Pendampingan posyandu






10
Senam sehat desa


































B.     Peta Desa Lokasi KKN
Lampiran  1. Peta Lokasi Pelaksanaan Program KKN



http://cawas.files.wordpress.com/2011/02/klaten.gif
Jarak Lokasi KKN Gantiwarno Klaten dari UNS Surakarta
                =  ± 50 Km



C.     Rekapitulasi Biaya Pelaksanaan Kegiatan
No
NAMA KEGIATAN
HARI/TANGGAL
TEMPAT
BIAYA
JUMLAH PESERTA
1
Persiapan Posko KKN
Kamis, 10 Juli 2014
Rumah singgah
Rp82.500

9
2
Perangkat Desa
Kamis, 10 Juli 2014
Rumah Perangkat Desa

-

9
3
Kunjungan Ke Balai Desa
Jumat, 11 Juli 2014
Kantor Balai Desa
-
9

4
TPA
Jumat, 11 Juli 2014
Kamis, 17 juli 2014
Selasa, 22 juli 2014
Kamis, 24 juli 2014
Jumat, 25 Juli 2014

Mushola Al Mukaromah & Masjid Induk Kerten
Rp150.000






3
5
Pendampingan Posyandu
Sabtu, 12 Juli 2014
Posyandu Mekar Sari 1, Kali Juweh
Rp200.000


4
6
Pengajian Akbar
Minggu, 13 Juli 2014
Mushola Al-Mukharomah

-

9
7
Kunjungan SD. N. 1 Kerten
Senin, 14 Juli 2014
SD. N. 1 Kerten
­-
9
8
Kunjungan Ke Kelompok Tani Makmur Widodo
Senin, 14 Juli 2014
Rumah Anggota Kelompok Tani Makmur Widodo


Rp250.000


9
9
Ikut Serta dalam KBM
Selasa, 15 Juli 2014 S.d Sabtu, 19 Juli 2014
SD N. 1 Kerten

-

5
10
Pendampingan Posyandu
Selasa, 15 Juli 2014
Posyandu Mekarsari 2 Kerten

Rp200.000

4
11
Sensus Penduduk
Rabu, 16 Juli 2014 S.d Rabu, 13 Agustus 2014
Kelurahan Kerten
Rp200.000


4
12
Pos Pintar
Rabu, 16 Juli 2014
Jumat, 18 Juli 2014
Selasa, 22 Juli 2014
Kamis, 24 Juli 2014
Selasa, 5 Agustus 2014
Kamis, 7 Agustus 2014
Selasa, 12 Agustus 2014
Rabu, 13 Agustus 2014
Rumah Singgah

Rp150.000










3
13
Outbond dan Ngabuburit
Sabtu, 19 Juli 2014
DK Tenggil
Rp75.000
9
14
Permainan Interaktif
Sabtu, 19 Juli 2014
Pendopo Balai Desa
Rp75.000


9
15
Buka Bersama
Minggu, 20 Juli 2014
Mushola Almukaromah
Rp2.000.000


9
16
Penyuluhan PHBS di Posyandu
Senin, 21 Juli 2014
Mekarsari 6, DK Gedongan
Rp300.000


4
17
Wayangan
Kamis, 31 Juli 2014
Balai Desa
Rp75.000
9
18
Peta dan Batas Wilayah
Jumat, 1 Agustus 2014
Minggu, 3 Agustus 2014
Minggu, 4 Agustus 2014
Rabu, 6 Agustus 2014
Jumat, 8 Agustus 2014
Minggu, 10 Agustus 2014


Rp700.000








4
19
Merapihkan Perpustakaan SD
Jumat, 8 Agustus 2014
SDN 1 Kerten
Rp585.000
5
20
Penyuluhan Cuci tangan dan Gosok Gigi
Jumat, 8 Agustus 2014
SDN 1 Kerten
Rp242.500
4
21
Gotong royong dan Sabtu bersih
Sabtu, 9 Agustus 2014
SDN 1 Kerten
-
9
22
Lomba Memeriahkan hari kemerdekaan
Sabtu, 9 Agustus 2014
Minggu, 10 Agustus 2014
Senin, 11 Agustus 2014
Dk Tenggil
Rp650.000




6
23
Halal Bihalal
Sabtu, 9 Agustus 2014
Mushola Al Mukharomah

-

9
24
Membuat Mading, melengkapi perlengkapan Sekolah
Selasa, 12 Agustus 2014
SDN 1 Kerten
Rp865.000


5
25
Upacara Peringatan Hari Jadi PRAMUKA
Kamis, 14 Agustus 2014
Lapangan Balai Desa
-
9
26
Kunjungan Kelompok Ternak
Jumat, 15 Agustus 2014
Dk Tenggil
Rp250.000
9
27
Perpisahan Di SD 1 Kerten
Sabtu, 16 Agustus 2014
SDN 1 Kerten
Rp50.000
9
28
Upacara dan Jalan Sehat
Minggu, 17 Agustus 2014
Kecamatan dan Desa Kerten
Rp250.000

9
29
Perpisahan dan Ucapan Terimakasih
Rabu, 20 Agustus 2014
Balai Desa
Rp400.000
9

Total


Rp.7.750.000,-


KKN Tematik
:

TIM 11 UNS
:
Desa Kerten, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten
Tema
:
Peningkatan Pendidikan
Jumlah Dana Program Kampus
:
Rp. 7.650.000,-
Dana Swadaya Masyarakat

Rp. 100.000,-
Total Dana

Rp.7.750.000,-







RINCIAN PENGGUNAAN DANA
No
Program Kerja
Rincian Penggunaan Dana
Nama Barang
Banyak
Harga Satuan
Jumlah
1
Peringatan Hari Kemerdekaan

Buku Tulis
6 pak
Rp 25.000,-
Rp 150.000,-
Bolpen
4 pak
Rp 12.500,-
Rp 50.000,-
Pensil
2 pak
Rp 15.000,-
Rp 30.000,-
Kertas Kado
30 buah
Rp 1.000,-
Rp 30.000,-
Solasi
1 buah
Rp 10.000,-
Rp 10.000,-
Rafia
2 buah
Rp 2.500,-
Rp 5.000,-
Plastik
2 pak
Rp 2.500,-
Rp 5.000,-
Bola
3 buah
Rp 5.000,-
Rp 15.000,-
Kawur
1 buah
Rp 5.000,-
Rp 5.000,-
Mie Instan
3 boks
Rp 50.000,-
Rp 150.000,-
Sabun
20 buah
Rp 3.000,-
Rp 60.000,-
Sewa Sound System
1 perangkat
Rp 140.000,-
Rp 140.000,-
TOTAL
Rp 650.000,-
2
Pengenalan dan Pemetaan Batas Wilayah
Paku Besi
1 buah
Rp 500,-
Rp 500,-
Kayu Pring
½ kg
Rp 6.500,-
Rp 6.500,-
Cat Kayu Pj
2 kaleng
Rp 45.000,-
Rp 90.000,-
Cat Altese
½ kg
Rp 27.000,-
Rp 27.000,-
Tiner A
1 liter
Rp 22.500,-
Rp 22.500,-
Tiner
½ liter
Rp 10.000,-
Rp 10.000,-
Kayu Kalimantan 3/5 x 200
16 buah
Rp 15.000,-
Rp 240.000,-
Blabak
16 buah
Rp 9.500,-
Rp 152.000,-
Kuas
3 buah
Rp 6.500,-
Rp 19.500,-
Kuas gambar
1 buah
Rp 2.500,-
Rp 2.500,-

1 buah
Rp 7.500,-
Rp 7.500,-

2 buah
Rp 21.000,-
Rp 42.000,-
Jasa Pembuatan Batas Wilayah
-
Rp 50.000,-
Rp 50.000,-
Ongkos Kirim
-
Rp 30.000,-
Rp 30.000,-
TOTAL
Rp 700.000,-
3
Buka Bersama
Ayam
20 kg
Rp 20.000,-
Rp 400.000,-
Beras
25 kg
Rp 10.000,-
Rp 250.000,-
Kardus
250 buah
Rp 600,-
Rp 150.000,-
Mika
250 buah
Rp 280,-
Rp 70.000,-
Sendok Plastik
250 buah
Rp 120,-
Rp 30.000,-
Plastik Bening
250 buah
Rp 120,-
Rp 30.000,-
Kantong Kresek
250 buah
Rp 80,-
Rp 20.000,-
Semangka
10 kg
Rp 6.000,-
Rp 60.000,-
Kurma
6 kg
Rp 27.000,-
Rp 162.000,-
Bumbu Masakan
1 resep
Rp 130.000,-
Rp 130.000,-
Mie Telur
10 buah
Rp 6.000,-
Rp 60.000,-
Krupuk
250 buah
Rp 160,-
Rp 40.000,-
Sayuran
1 resep
Rp 60.000,-
Rp 60.000,-
Roti (cake marmer)
7 dos
Rp 34.000,-
Rp 238.000,-
Jasa Mubaligh
-
Rp 300.000,-
Rp 300.000,-
TOTAL
Rp 2.000.000,-
4
Pertemuan Gabungan Kelompok Tani
Pembelian Pupuk
10 kg
Rp 25.000,-
Rp 250.000,-
TOTAL
Rp 250.000,-
5
Pertemuan Gabungan Kelompok Ternak
Pembelian Pakan Ternak
10 kg
Rp 25.000,-
Rp 250.000,-
TOTAL
Rp 250.000,-
6
Ngabuburit “Outbond ria”
Bola
3 buah
Rp 5.000,-
Rp 15.000,-
Balon
3 buah
Rp 5.000,-
Rp 15.000,-
Rafia
4 buah
Rp 2.500,-
Rp 10.000,-
Buku Tulis
1 pak
Rp 20.000,-
Rp 20.000,-
Print
15 lembar
Rp 1.500,-
Rp 15.000,-
TOTAL
Rp 75.000,-
7
Pendampingan Posyandu Balita dan Lansia (Kegiatan 1 dan 2)
Kacang Hijau
5 kg
Rp 8.000,-
Rp 40.000,-
Bumbu Bubur
1 resep
Rp 15.000,-
Rp 15.000,-
Santan
5 buah
Rp 3.000,-
Rp 15.000,-
Buah Semangka
9 kg
Rp 10.000,-
Rp 90.000,-
Cup Bubur
30 buah
Rp 1.400,-
Rp 40.000,-
Roti
35 buah
Rp 2.600,-
Rp 90.000,-
Cup Puding
40 buah
Rp 1.000,-
Rp 40.000,-
Gula
4 kg
Rp 10.000,-
Rp 40.000,-
Puding
3 buah
Rp 10.000,-
Rp 30.000,-
TOTAL
Rp 400.000,-
8
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Fotokopi Leaflet
100 lembar
Rp 300,-
Rp 30.000,-


Sikat Gigi
10 buah
Rp 5.000,-
Rp 50.000,-


Pasta Gigi
10 buah
Rp 2.500,-
Rp 25.000,-


Sunlight
50 buah
Rp 2.000,-
Rp 100.000,-


Gula
5 kg
Rp 10.000,-
Rp 50.000,-


Teh
1 pak
Rp 20.000,-
Rp 20.000,-


Sabun Mandi
10 buah
Rp 2.500,-
Rp 25.000,-

TOTAL
Rp 300.000,-
9
Pos Pintar
Time Table
3 buah
Rp 11.700,-
Rp 35.000,-
Kertas Origami
7 pak
Rp 5.000,-
Rp 35.000,-
Print
25 lembar
Rp 1.000,-
Rp 25.000,-
Fotokopi
275 lembar
Rp 200.-
Rp 55.000,-
TOTAL
Rp 150.000,-
10
Sensus
Fotokopi
587 lembar
Rp 150,-
Rp 88.000,-
Fotokopi
687 lembar
Rp 150,-
Rp 103.000,-
Fotokopi
60 lembar
Rp 150,-
Rp 9.000,-
TOTAL
Rp 200.000,-
11
TPA
Iqro
6 buah
Rp 10.000,-
Rp 60.000,-
Jus Amma
6 buah
Rp 15.000,-
Rp 90.000,-
TOTAL
Rp 150.000,-
12
Jalan Sehat
Teko Plastik
90 buah
Rp 2.300,-
Rp 203.000,-
Print
20 lembar
Rp 200,-
Rp 4.000,-
Peniti
8 lusin
Rp 1.000,-
Rp 8.000,-
Jam Dinding
1 buah
Rp 35.000,-
Rp 35.000,-
TOTAL
Rp 250.000,-
13
Wayangan
Sewa Sound System
1 perangkat
Rp 75.000,-
Rp 75.000,-
TOTAL
Rp 75.000,-
14
Pendidikan Kesehatan SD

Sabun
20 buah
Rp 2.500,-
Rp 50.000,-
Print
5 lembar
Rp 1.000,-
Rp 5.000,-
Fotokopi
90 lembar
Rp 195,-
Rp 17.500
Poster
3 buah
Rp 10.000,-
Rp 30.000,-
Buku Tulis
7 lusin
Rp 20.000,-
Rp 140.000,-
TOTAL
Rp 242.500,-
15
Persiapan Posko
MMT Posko
1 buah
Rp 22.500,-
Rp 22.500,-
MMT Penunjuk Lokasi
1 buah
Rp 30.000,-
Rp 30.000,-
MMT Rangkaian Kegiatan
1 buah
Rp 30.000,-
Rp 30.000,-
TOTAL
Rp 82.500,-
16
Perpisahan
Vendel
1 buah
Rp 95.000,-
Rp 95.000,-
Bibit Cemara
3 buah
Rp 67.000,-
Rp 200.000,-
Jam dinding
3 buah
Rp 35.000,-
Rp 105.000,-
TOTAL
Rp 400.000,-
17
Sekolah Ramah Anak
Lakban Hitam
1 buah
Rp 12.500,-
Rp 12.500,-
Bendera Besar
1 buah
Rp 15.000,-
Rp 15.000,-
Bendera Plastik
2 buah
Rp 5.000,-
Rp 10.000,-
Kertas Kado
1 buah
Rp 1.000,-
Rp 1.000,-
Batu Jam
1 lusin
Rp 18.000,-
Rp 18.000,-
Jam dinding
8 buah
Rp 35.000,-
Rp 280.000,-
Keset
8 buah
Rp 13.000,-
Rp 104.000,-
Gantungan
8 buah
Rp 15.000,-
Rp 120.000,-
Triplek
3 buah
Rp 52.000,-
Rp 156.000,-
Penghapus papan
1 pak
Rp 21.000,-
Rp 21.000,-
Pita
3 buah
Rp 6.000,-
Rp 18.000,-
Push Pin
3 buah
Rp 4.000,-
Rp 12.000,-
Sterofoam
6 buah
Rp 7.000,-
Rp 42.000,-
Kertas Origami
3 pak
Rp 3.500,-
Rp 10.500,-
Bingkai Poster
3 buah
Rp 15.000,-
Rp 45.000,-
Buku Tulis
5 buah
Rp 2.000,-
Rp 10.000,-
Bolpen
5 buah
Rp 1.100,-
Rp 5.500,-
Balon
1 pak
Rp 6.500,-
Rp 6.500,-
Rafia
1 buah
Rp 2.000,-
Rp 2.000,-
Karet Gelang
10 buah
Rp 100,-
Rp 1.000,-
Sedotan
1 pak
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Print
20 buah
Rp 1.500,-
Rp 30.000,-
Fotokopi
25 lembar
Rp 200,-
Rp 5.000,-
Buku Gambar
3 buah
Rp 4.500,-
Rp 13.500,-
Buku Bacaan
43 buah
Rp 10.000,-
Rp 430.000,-
Salonpas
1 pak
Rp 6.000,-
Rp 6.000,-
Minyak Kayu Putih
1 buah
Rp 7.500,-
Rp 7.350,-
Betadine
1 pak
Rp 8.250,-
Rp 8.250,-
Kasur
1 buah
Rp 65.000,-
Rp 65.000,-
Bantal
1 buah
Rp 22.500,-
Rp 22.500,-
Box p3k
2 buah
Rp 8.000,-
Rp 16.000,-
Kassa
2 buah
Rp 2.500,-
Rp 5.000,-
Plester
1 buah
Rp 4.900,-
Rp 4.900,-
Rivanol
1 buah
Rp 20.000,-
Rp 20.000,-
Vendel
1 buah
Rp 50.000,-
Rp 50.000,-
TOTAL
Rp 1.525.000,-


Jumlah Dana Program             : Rp 7.650.000,-
Dana Swadaya Masyarakat    : Rp  100.000,-
Total                                        : Rp 7.750.000,-









A.    Program Kerja : Peringatan Hari Kemerdekaan


B.     Program Kerja : Pengenalan dan Pemetaan Batas Wilayah








C.    Program Kerja : Buka Bersama
 
D.    Program Kerja : Pertemuan Gabungan Kelompok Ternak



E.     Program Kerja : Pertemuan Gabungan Kelompok Tani

F.     Program Kerja : Ngabuburit “Outbond ria”














G.    Program Kerja : Pendampingan Posyandu Balita dan Lansia
Kegiatan 1                                                                        Kegiatan 2
 
H.    Program Kerja : Penyuluhan Kesehatan Masyarakat


I.       Program Kerja : Pos Pintar
J.      Program Kerja : Sensus
  
K.    Program Kerja : TPA





L.     Program Kerja : Jalan Sehat
M.   Program Kerja : Wayangan
N.    Program Kerja : Pendidikan Kesehatan SD (penyuluhan cuci tangan)
O.    Program Kerja : Persiapan Posko



P.     Program Kerja : Perpisahan
 
Q.    Program Kerja : Sekolah Ramah Anak
Mading dan perlengkapan














Permainan interaktif
Perpisahan SD













Perpus





























D.    Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda