LAPORAN AKHIR KKN
LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
(PERIODE JULI – AGUSTUS TAHUN 2014)
DESA : KERTEN
KECAMATAN : GANTIWARNO
KABUPATEN : KLATEN
DISUSUN OLEH:
NAMA
ANNISA NIRMALA
DEWI NUR K
DEWI KHOIRUN N
EKA AHMAD M P
GALIH PRISMASARI
ITA TRI LESTARI
HUSNIA LULUK F
LENY ROSITA SARI
TRI WIRYANTO
|
NIM
E0011027
G0011071
G0011070
K4611036
K3311032
K7111097
E0011158
K7411087
K5111063
|
FAKULTAS/ JURUSAN
ILMU HUKUM
FK/ P. DOKTER
FK/ P. DOKTER
FKIP /POK
FKIP /MIPA
FKIP /PGSD
ILMU HUKUM
FKIP /IPS
FKIP /IP
|
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIT PENGELOLA KULIAH KERJA
NYATA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2014
PENINGKATAN PENDIDIKAN
Oleh:
NAMA
ANNISA NIRMALA
DEWI NUR
K
DEWI KHOIRUN N
EKA AHMAD M P
GALIH PRISMASARI
ITA TRI LESTARI
HUSNIA LULUK F
LENY ROSITA SARI
TRI WIRYANTO
|
NIM
E0011027
G0011071
G0011070
K4611036
K3311032
K7111097
E0011158
K7411087
K5111063
|
FAKULTAS/ JURUSAN
ILMU HUKUM
FK/ P.DOKTER
FK/ P. DOKTER
FKIP /POK
FKIP /MIPA
FKIP /PGSD
ILMU HUKUM
FKIP /IPS
FKIP /IP
|
Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing Lapangan,
Ida
Nugroho saputro, ST, M.Eng.
NIP19770902200501 1001
Mengetahui:
Kepala Desa, Kepala UPKKN LPPM
Universitas Sebelas Maret
( SARTA, A.M.Pd ) Dr.Sc. Agr.
Rahayu, SP.,MP.
Desa : Kerten NIP. 197505292003121001
Kecamatan : Gantiwarno
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT.Karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat melaksanakan KKN Tematik di Desa Kerten, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, sehingga
kami dapat menyusun laporan pelaksanaan kegiatan KKN ini. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurah limpah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Laporan ini dibuat
berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada Kepala Desa dan jajarannya
serta sebagian tokoh masyarakat yang dapat memberikan informasi mengenai
aspek-aspek pemetaan sosial dengan basis pendekatan partisipasi masyarakat
(PRA).Kami juga melakukan pendekatan secara langsung kepada masyarakat sekitar.
Dalam penyusunan laporan ini kami mendapatkan banyak bantuan dari
berbagai pihak, maka dari itu sudah selayaknya kami mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Kepala Desa Kerten beserta jajarannya,
2. Tokoh masyarakat Kerten.
3. Semua masyarakat Desa Kerten.
Dalam penyususnan laporan ini tentunya masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran kritik yang
membangun untuk perbaikan penyusunan selanjutnya. Semoga laporan ini memberikan
manfaat bagi yang membaca dan bagi kami sebagai penyusun pada khususnya.
Klaten.
20 Agustus 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Pengesahan........................................................................................ i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 5
A. Gambaran Umum Lokasi KKN........................................................... 5
B. Maksud dan Tujuan Laporan................................................................ 5
C. Program Pembangunan Yang Telah Ada Di Lokasi............................ 6
D. Metode dan Sistematika Pembahasan.................................................. 8
BAB II BIDANG PERMASALAHAN DI LOKASI.................................... 10
A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya............................. 10
B. Prasarana dan Sarana........................................................................... 12
C. Produksi.............................................................................................. 12
D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan.............................................. 13
E. Administrasi dan Pemerintahan Desa.................................................. 13
BAB III. REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN........................... 15
A. Kegiatan Mandiri (Kegiatan masing-masing individu)....................... 15
1. Bidang Kegiatan yang dipilih........................................................ 15
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai......................... 15
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut......................................... 15
4. Faktor Pendukung dan Penghambat.............................................. 15
B. Kegiatan Kelompok ........................................................................... 32
1. Bidang-Bidang Kegiatan.............................................................. 32
2. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut......................................... 33
3. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi.... 33
4. Kegiatan Yang Belum Terlaksana................................................ 33
BAB IV. PENUTUP...................................................................................... 34
A. Kesimpulan......................................................................................... 34
B. Saran-Saran........................................................................................ 34
LAMPIRAN................................................................................................. 35
A. Jadwal Kegiatan/ Program Kerja/ Matrik Jadwal Kegiatan.............. 35
B. Peta Desa Lokasi KKN..................................................................... 37
C. Rekapitulasi Biaya Pelaksanaan Kegiatan........................................ 38
D. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa........................................... 58
E. Dokumentasi kegiatan...................................................................... 59
BAB I. PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Lokasi KKN
Secara geografis Kabupaten
Klaten terletak diantara 110o30'-110o45' Bujur Timur dan
7o30'-7o45' Lintang Selatan. Luas wilayah
kabupaten Klaten mencapai 665,56 km2. Di sebelah timur berbatasan
dengan kabupaten Sukoharjo. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten
Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta). Di sebelah barat berbatasan dengan
kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan di sebelah utara berbatasan
dengan kabupaten Boyolali.
Menurut topografi kabupaten
Klaten terletak diantara gunung Merapi dan pegunungan Seribu dengan ketinggian
antara 75-160 meter diatas permukaan laut yang terbagi menjadi wilayah lereng
Gunung Merapi di bagian utara areal miring, wilayah datar dan wilayah berbukit
di bagian selatan. Ditinjau dari ketinggiannya, wilayah kabupaten Klaten
terdiri dari dataran dan pegunungan, dan berada dalam ketinggian yang bervariasi,
yaitu 9,72% terletak di ketinggian 0-100 meter dari permukaan air
laut. 77,52% terletak di ketinggian 100-500 meter dari permukaan air laut dan
12,76% terletak di ketinggian 500-1000 meter dari permukaan air laut.
B. Maksud dan Tujuan Laporan
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah:
1.
Mahasiswa dapat memberikan informasi kepada orang lain.
2.
Mahasiswa memberikan aksesibilitas Universitas Negeri
Sebelas Maret kepada masyarakat dan meningkatkan kerjasama dengan stakeholder.
3.
Pihak UPKKN bisa memberikan tema yang tepat sebagai kelanjutan dari program
KKN ini
4.
Mahasiswa dapat meningkatkan wawasan, kepekaan, empati, sikap dan perilaku.
5.
Mempublikasikan segala hal
yang ada pada lokasi KKN kepada masyarakat luas.
6.
Sebagai pertanggung jawaban dari tugas yang telah diberikan.
C. Program Pembangunan Yang Telah Ada Di Lokasi
Program Desa
diawali dari musyawarah Dusun yang dilanjutkan ke musyawarah Desa yang dihadiri
oleh tokoh-tokoh masyarakat, tokoh Agama, RT / RW, Pemerintah Desa beserta BPD
dalam rangka penggalian gagasan. Dari penggalian gagasan tersebut dapat
diketahui permasalahan yang ada di Desa dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh
masyarakat sehingga aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa tertampung. Berikut program – progam desa kerten yang
sudah ada :
1.
Program peningkatan kemampuan
dan profesionalisme aparat pemerintah desa yaitu Kepala Desa dan Perangkat
Desa, serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dilaksanakan dengan kegiatan :
a. Peningkatan disiplin aparat pemerintah desa;
b. Pembinaan aparat pemerintah desa;
c. Rapat koordinasi aparat
Pemerintah Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa dengan SKPD Kabupaten,
Camat, atau UPT Dinas Kecamatan;
2.
Program tata kelola
pemerintahan yang baik, serta mewujudkan kerjasama yang baik antara pemerintah
desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sesuai tugas pokok dan fungsinya
masing-masing, dilaksanakan dengan kegiatan:
a. Pengisian kekosongan perangkat desa;
b. Reorganisasi Badan Permusyawaratan Desa;
c. Pemilihan Kepala Desa;
d. Penyusunan dan penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPJ) Kepala Desa pada setiap akhir tahun;
e. Penyusunan Peraturan Desa tentang Kewenangan Desa.
3.
Program peningkatan kualitas
pelayanan umum kepada masyarakat, dilaksanakan dengan kegiatan:
a. Memberikan pelayanan administrasi secara secara cepat, tepat dan
transparan;
b. Memberikan layanan komunikasi dan informasi kepada masyarakat;
c. Pengadaan papan informasi;
d. Pemeliharaan gedung kantor desa (kebersihan, pengecatan dan rehab
kecil).
4.
Program peningkatan ketertiban
dan keamanan desa, dilaksanakan dengan kegiatan:
a. Ronda malam dimasing-masing lingkungan RT;
b. Pemantauan penduduk pendatang oleh petugas Linmas setiap hari secara
bergilir;
c. Pengadaan pakaian seragam Satgas Linmas.
5.
Program peningkatan fasilitas
dan pemberdayaan potensi ekonomi kerakyatan melalui sektor pertanian, dilaksanakan
dengan kegiatan:
a. Pembangunan jalan usaha tani
b. Pembangunan Jalan Dusun
c. Pembangunan Jalan Desa
d. Pelatihan budidaya pertanian, ternak dan perkebunan.
6.
Program pembangunan dan
pemeliharaan fasilitas pendidikan, dilaksanakan dengan kegiatan:
a. Pemeliharaan gedung dan fasilitas lain Taman Kanak Kanak;
b. Bantuan keuangan untuk kemajuan pendidikan TK;
c. Bantuan keuangan untuk kemajuan Majlis Pendidikan Al Qur’an.
7.
Program peningkatan upaya
kesehatan masyarakat, dilaksanakan dengan kegiatan:
a. Pembinaan dan pengembangan posyandu balita;
b. Pembinaan dan pengembangan posyandu lansia;
c. Pembinaan Keluarga Balita, Remaja dan Lansia.
8.
Program pelestarian budaya dan
adat istiadat desa, dilaksanakan dengan kegiatan:
a. Pembinaan dan pengembangan kelompok kesenian tradisional;
b. Pembangunan dan pemeliharaan Gedung Kesenian;
c. Pentas seni tradisional;
d. Peringatan Hari Besar Nasional, Hari Besar Keagamaan, serta budaya
dan adat istiadat desa;
9.
Program penyelamatan
lingkungan hidup, dilaksanakan dengan kegiatan:
a. Penanaman tanaman keras.
10. Program peningkatan kualitas iman dan ketaqwaan umat beragama serta
fasilitas keagamaan, dilaksanakan dengan kegiatan:
b. Pengajian secara rutin;
c. Perbaikan dan pemeliharaan tempat ibadah;
D. Metode dan Sistematika Pembahasan.
Dalam suatu rangkaian pelaksanaan kegiatan tidak akan terlepas dari
metode yang digunakan, hal ini terkait dengan keberhasilan yang ingin dicapai
dengan menentukan metode yang tepat sesuai dengan masalah.
Sesuai dengan tujuan tersebut, maka metodologi KKN adalah sebagai Berikut :
a.
Tempat
Kegiatan KKN
ini akan dilaksanakan di Desa Kerten dan Desa Jogokrayan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten, Jawa
Tengah.
b.
Waktu pelaksanaan
Kegiatan KKN
ini akan dilaksanakan selama 6 minggu, mulai Juli – Agustus 2014.
c.
Survey Lokasi
Survey lokasi
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi nyata (potensi desa) dari
lokasi KKN serta untuk menentukkan program sementara yang nantinya akan
dilaksanakan pada waktu kegiatan KKN berlangsung.
d.
Kegiatan KKN
Program pemberdayaan melalui kegiatan KKN-PPM ini sejauh mungkin
melibatkan masyarakat sasaran dalam pelaksanaannya atau dengan menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA). PRA
adalah suatu metode yang menempatkan masyarakat sebagai subyek, perencana,
pelaksana, sekaligus sebagai penilai dalam program pemberdayaan sehingga tim
KKN dan stakeholder yang terlibat
sebagai fasilitator dan masyarakat
sebagai pelakunya (Sidu,
2006). Kegiatan KKN yang akan dilakukkan dibagi menjadi 2 kegiatan, yaitu
kegiatan utama dan kegiatan penunjang.
e.
Evaluasi kegiatan KKN
Monitoring dan
evaluasi selain dilakukan oleh DPL, sesuai dengan metode pemberdayaan maka juga
dilakukan oleh pihak masyarakat. Monitoring DPL dilakukan melalui kunjungan
lapangan (4 kali selama pelaksanaan) pada awal, pertengahan serta akhir program
. Evaluasi DPL bersama-sama masyarakat dilaksanakan pada pertengahan dan akhir
kegiatan melalui FGD. Monitoring dan evaluasi penting untuk dilaksanakan untuk
mengetahui apakah kegiatan dapat berjalan sesuai rencana, tercapai tujuan dan
target yang telah ditetapkan.
Sistematika Pembahasan dalam penyusunan Laporan ini terdiri dari beberapa
bagian.
Bab 1 Pendahuluan berisikan tentang Gambaran
umum lokasi KKN, maksud dan tujuan laporan, program yang telah ada dilokasi,
serta metode dan sistematika pembahasan
Bab II Bidang Permasalahan dilokasi, dalam bab
ini kami menelaah satu persatu masalah berdasarkan kriterianya. Analisis
permasalahan melalui survei dan lain – lain. Masalah yang kami teliti dilokasi
KKN Desa Kerten yang pertama adalah bidang Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan
sosial budaya. Yang kedua yaitu sarana prasarana didesa, Produksi yang ada
didesa, Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan dan Administrasi Pemerintahan Desa.
Bab III Realisasi Kegiatan Mahasiswa KKN dalam bab ini bahasan yang disajikan adalah tentang
apa saja realisasi kegiatan mahasiswa
dilapangan atau dilokasi KKN diantaranya terbagi menjadi dua bagian
yaitu kegiatan mandiri dan kegiatan kelompok. Kegiatan mandiri berisi tentang
macam – macam kegiatan yang sesuai dengan bidang yang dikuasai mahasiswa,
sedangkan Kegiatan Kelompok membahas tentang kegiatan yang dilakukan sesuai
tema yang ditentukan oleh UPKKN.
Bab IV Penutup, berisi tentang kesimpulan dari
keseluruhan pembahasan dari laporan, dan juga saran – saran baik untuk
mahasiswa, kampus, masyarakat dan lain – lain.
Lampiran, lampiran menyediakan berbagai
informasi yang bisa menguatkan pembahasan dalam laporan, baik dokumentasi,
anggaran, dan lain sebagainnya.
BAB II. BIDANG
PERMASALAHAN DI LOKASI
A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya
Salah satu hal penting dalam pembangunan
masyarakat adalah pendidikan. Sarana pendidikan di Desa Kerten tersedia cukup
memadai. Terdapat dua buah sekolah dasar negeri, yakni SDN I Kerten dan SDN Kanisius yang dikelola Swasta,. Disamping itu, masih terdapat beberapa PAUD dan TK yang
dikelola Pemerintah..
Keberadaan sekolah – sekolah di Desa Kerten tidak terlepas dari peran tokoh
setempat, yang memiliki perhatian besar terhadap kemajuan pendidikan di
desanya.
Partisipasi sekolah masyarakat Desa Kerten bervariasi di setiap wilayah.
Partisipasi sekolah tertinggi terdapat di wilayah RW 09. Ada dibeberapa wilayah
diDesa Kerten, lebih banyak anak yang memilih bekerja daripada melanjutkan
pendidikan ke jenjang berikutnya. Sementara itu, di wilayah Gunung Mungkal yang
letaknya paling dekat dengan Gunung Kidul dan relatif jauh dari “kota” jauh
sekali dengan pusat pendidikan. Padahal, anak – anak di sana memiliki semangat
bersekolah yang tinggi. Secara umum, boleh dikatakan bahwa angka partisipasi sekolah
di Desa Kerten cukup.
Agama yang dianut oleh masyarakat Desa Kerten adalah Islam dan Kristen. Mereka.
Masjid dan musala banyak ditemukan di setiap RW. Itu berarti, sarana ibadah
tersedia cukup memadai. Aktivitas keagamaan seperti pengajian masih rutin
dilaksanakan, salah satunya pengajian selepas salat Subuh dan salat Jum’at. Serta Gereja juga mudah ditemukan meskipun
terletak diluar desa Kerten
Ritus – ritus keagamaan masih sering dilakukan,
terutama untuk memperingati kelahiran, pernikahan, khitanan, dan kematian.
Dalam praktiknya, ritus – ritus tersebut tidaklah murni berasal dari ajaran
agama, melainkan suatu bentuk sinkretisme antara unsur agama dengan unsur
budaya. Kerap kali unsur yang dominan lebih bersifat adati, bukan agamawi.
Ritus – ritus yang masih terpelihara dengan baik diantaranya, akikahan, prosesi
akad nikah, khitanan, dan tahlilan.
Desa Kerten terletak di kaki pegunungan gunung
Kidul dan Sleman Jogjakarta. Hal itu menyebabkan Desa Kerten memiliki suhu
udara yang lumayan sejuk akan tetapi tidak memiliki tanah yang subur. Meskipun
begitu mata pencaharian utama adalah petni tidak heran jika kegiatan ekonomi
sebagian besar masyarakatnya bergerak di bidang pertanian, terutama
hortikultura. Lahan pertanian terhampar luas. Sajian pemandangan hijau nan
menyejukkan dengan mudah dapat kita temukan di setiap sudut desa.
Pada umumnya, petani di Desa Kerten bergerak
secara personal. Hanya sebagian kecil saja petani yang memiliki kelompok.
Mereka menanam tanaman hortikultura dengan komoditas utama berupa kentang,
sawi, Kangkung, cabai, labu siam, kol. Hasil pertanian tersebut didistribusikan
ke Pasar Induk diklaten dan Jogjakarta. Adapula yang menjual hasil pertanian
mereka melalui pialang. Sementara itu, kelompok tani yang ada di Desa Kerten
diantaranya adalah Makmur Widodo.
Mata pencaharian terbesar kedua adalah peternak, yakni ternak sapi. Sapi
yang diternakan merupakan sapi pedaging, yang dimanfaatkan dagingnya. Selain
pertanian dan perternakan, sebagian kecil masyarakat ada pula yang bergerak di bidang
usaha lain, seperti perdagangan, jasa, dan pegawai negeri sipil. Usaha
perdagangan diantaranya adalah warung/toko/grosir, rumah makan, industri rumah
tangga, distributor gas, jual beli beras dan sayur mayur, serta pedagang
makanan atau barang keliling. Usaha dalam bidang jasa diantaranya perbengkelan,
tukang rias dan dekorasi, tukang cukur, tukang pijat, angkutan, dll.
Hampir
seratus persen penduduk Desa Kerten adalah suku Jawa. Mereka
menggunakan bahasa Jawa dalam percakapan sehari – hari. Bahasa Jawa yang digunakan adalah bahasa Jawa
Keraton, yang memiliki ciri kelembutan dalam tutur katanya serta kekhasan dalam
cengkoknya. Hanya sebagian kecil saja masyarakat non-Jawa, mereka adalah
pendatang yang berasal dari suku Minang dan Jawa. Mereka menggunakan bahasa ibu
mereka dalam percakapan dengan sesama sukunya. Akan
tetapi, pendatang yang telah lama berasimilasi dengan penduduk setempat umumnya
bisa berbahasa Jawa.
Identitas keJawen masyarakat Desa Kerten masih terjaga dengan baik. Selain
tercermin dari penggunaa bahasa Jawa sebagai bahasa percakapan, identitas
lainnya ditunjukkan melalui adat istiadat dan kesenian yang ditampilkan
masyarakat. Ritus – ritus adati,
misalnya terlihat dalam upacara pernikahan dan lain sebagainya. Keramah tamahan
yang menjadi ciri khas suku Jawa pun terlihat dalam keseharian masyarakat Desa
Kerten. Adapun dalam kesenian, masih sering ditampilkan kesenian – kesenian
khas Jawa, seperti dalam acara pernikahan, penyambutan tamu, maupun acara –
acara seremonial lainnya. Salah satu kesenian yang masih sering ditampilkan
adalah Kerawitan dan Wayang Kulit.
Ikatan
kekeluargaan antarmasyarakat masih sangat kental. Berbeda dengan kondisi yang
ada di kota, di mana masyarakat cenderung lebih individualis. Ikatan
kekeluargaan itu terjaga berkat masyarakatnya yang homogen, di mana mata
pencaharian masyarakat umumnya adalah petani. Sehingga gotong royong terjaga di
setiap aktivitas mereka, baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan rumah.
Masyarakat saling mengenal satu sama lain, sehingga jika terjadi sesuatu pada
salah satu masyarakat, semua akan mengetahuinya. Jika timbul suatu masalah,
mereka menyelesaikannya secara kekeluargaan, tidak langsung berurusan dengan
polisi.
B. Prasarana dan Sarana
1. Tempat Ibadah, Mushola disetiap RT yang berjumlah
±20 dan satu masjid Induk
2. Posyandu disetiap RW yang berjumlah 9
3. Sarana transfortasi ada lima buah.
4. Sarana Olahraga ada satu jenis dan berjumlah
tiga buah, berupa lapangan terbuka dan digunakan sebagai lapangan olahraga
serba guna
5. Satu Puskesmas Pembantu
6. Pendidikan , terdapat 2 SD yaitu SD Negeri 1
kerten yang berada di dukuh Kerten 19 dan SD Swasta Kanisius, satu Taman Kanak
– kanak dan satu PAUD berada di dukuh kerten.
C. Produksi
Produksi
Berdasarkan hasil survei lokasi yang dilakukan mahasiswa KKN dan
wawancara dengan beberapa warga bahwa di Desa Kerten memiliki produksi sebagai
berikut:
Ø
Sayuran
yang dihasilkan setiap bulan meliputi bayam, kangkung, lembayung, sawi,
keningkir, dan kemangi.
Ø
Padi
yang dihasilkan setiap musim hujan.
Ø
Jagung
yang dihasilkan setiap musim hujan.
Ø
Tembakau
yang dihasilkan setiap musim kemarau.
Ø
Industri
rumah tangga tempe kedelai terletak di Dukuh Ngandhong.
Ø
Pabrik
tahu terletak di Dukuh Kerten.
Dari beberapa produksi yang dikembangkan warga di Desa Kerten ada
beberapa masalah dalam bidang produksi pertanian yaitu penyediaan pupuk
bersubsidi yang terhambat sehingga hasil produksi kurang maksimal.
D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Berdasarkan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan Bidan Desa
Kerten, masalah kesehatan dan kebersihan
lingkungan Desa Kerten antara lain banyak lansia yang berstatus gizi kurang
karena kurangnya asupan makanan bergizi; masalah geriatri (hipertensi,
kolesterol, asam urat); muntaber karena sanitasi dan hygiene yang kurang baik;
kebersihan lingkungan yang kurang baik karena masih banyaknya sampah yang
dibuang sembarangan; sistem aliran air yang kurang baik sehingga air limbah
rumah tangga mengalir ke jalan sehingga bisa membahayakan pengguna jalan; dan
pendirian kandang ternak yang terlalu dekat dengan rumah.
E. Administrasi dan Pemerintahan Desa
a. Sistem Administrasi dan Pemerintahan di Desa
Kerten
Kepala Desa yang dijabat oleh Bapak
Sarta adalah sebagai pimpinan tertinggi di desa Kerten bertugas memimpin dan
menjalankan tugas-tugsnya tetapi untuk membantu
kepala desa dalam menjalankan hak, wewenang, dan kewajiban selaku pimpinan
pemerintahan desa, maka dibentuklah Sekretariat Desa selaku unsur staf,
dikepalai sekretaris desa yang membawahi kepala-kepala urusan seperti:
1.) Kepala Urusan Keuangan. Ada sedikit masalah dalam sistem urusan
keuangan didesa Kerten karena tidak ada yang menjabat sebagai KaUr tersebut
maka dari itu ini adalah sebuah masalah yang harus diselesaikan.
2.) Kepala Urusan Pemerintahan yang di jabat oleh Bapak Marlan.
3.) Kepala Urusan Pembangunan yang dijabat oleh Wagiman.
4.) Kepala Urusan Umum yang dijabat oleh Bapak Tukijan.
Selain itu ada juga perangkat –
perangkat desa sebagai pembantu sistem pemerintahan diantaranya BPD, Ketua RW
dan Ketua RT.
Apabila kepala desa berhalangan maka sekretaris desa
menjalankan tugas dan wewenang sehari-hari kepala desa. Sistem administrasi
masyarakat di tingkat desa di Indonesia sudah memiliki tata struktur yang baik
dari mulai adanya kepala desa sampai staf-staf pembantu kepala desa. Hampir di
seluruh desa dalam wilayah Indonesia menerapkan sistem pemerintahan desa yang
sama antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain, dan antara desa yang
satu dengan desa yang lain, sehingga tatanan pemerintahan di tingkat desa bisa
berjalan dengan baik dan tersistem.
Sumber keuangan desa Kerten tidak hanya
didapat dari iuran warga desa setempat melainkan sumber keuangan desa juga
mendapat sumbangan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan, dana
hibah, bantuan keuangan dari pemerintah, dan lain-lain.
BAB III. REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN
A. Kegiatan Mandiri
a.
Bidang Kerohanian (TPA)
1.
Bidang Kerohanian (TPA)
TPA (Tempat
Pendidikan Al-Quran) merupakan kegiatan kerohanian yang ada di Desa Kerten. TPA
di Desa Kerten biasanya hanya aktif pada bulan Romadhon. Setelah bulan Romadhon
berakhir, TPA libur. Tetapi TPA di masjid induk tetap dilaksanakan hanya pada
hari Sabtu. Kami ikut serta dalam kegiatan ini serta membantu mengambil bagian
seperti membantu menyimak bacaan santri – santri TPA, membetulkan bacaan –
bacaannya, mengisi materi tentang aqidah, surat – surat pendek, tajwid, dan
mengisi permainan. Di Desa Kerten, kami membantu di dua tempat, yaitu di
mushola Al-Mukharomah dan di masjid induk. Kegiatan TPA di dua tempat tersebut dimulai
pada pukul 4 sore dan berakhir ketika adzan Magrhib dikumandangkan. Jadi
mahasiswa KKN dibagi menjadi dua kelompok untuk berpencar ke dua tempat TPA
tersebut. Selama bulan Romadhon kegiatan TPA dilaksanakan selama 6 hari dalam
seminggu. Pada hari Ahad, TPA diliburkan.
2.
Maksud, tujuan, dan sasaran
Kegiatan TPA
ini dimaksudkan untuk meningkatkan pendidikan agama Islam di Desa Kerten,
menambah ilmu agama, dan menumbuhkan semangat kepada anak – anak Desa Kerten
untuk mencintai agama Islam. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anak - anak
dukuh Tenggil dan dukuh Kerten.
3.
Hasil Pencapaian dan Tindak
Lanjut
Kegiatan TPA
diikuti anak – anak Desa Kerten dengan penuh semangat dan antusias anak – anak
terlihat ketika mereka datang ke mushola dan masjid sebelum pukul 4 sore.
Kegiatan TPA ini diharapkan dapat berjalan secara rutin, tidak hanya pada bulan
Romadhon saja, tetapi juga pada bulan – bulan berikutnya.
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan ini
didukung sepenuhnya oleh masyarakat, terlebih didukung oleh orang tua dari
santri – santri TPA. Kendala yang dihadapi antara lain kurangnya pengajar TPA,
sedangkan santri – santri TPA jumlahnya sangat banyak, sehingga kurang
terkoordinir dengan baik.
b.
Kunjungan Kelompok Ternak
1.
Peternakan
2.
Maksud, tujuan, dan sasaran
Maksud dari
kegiatan ini adalah ikut serta dalam kegiatan masyarakat kelompok ternak
. Tujuan dalam
kegiatan ini adalah melakukan kunjungan dan ikut serta dalam kegiatan
peternakan. Sasaran dalam kegiatan ini adalah para peserta KKN mendapat
pengetahuan tambahan mengenai peternakan.
3.
Hasil yang dicapai
Dari hasil
kegiatan yang dilakukan para mahasiswa diperoleh pengetahuan tambahan mengenai
ilmu peternakan yang ada di desa Kertren, Dukuh Tenggil.
Tindak lanjut
dari kegiatan kunjungan ini diharapkan para warga kelompok ternak dapat
menghasilkan keuntungan yang lebih dari usaha ternak yang dimilikinya.
4.
Faktor pendukung dan Penghambat
Faktor
pendukung yang ada dalam kegiatan Kunjungan ke kelompok ternak ini sangatlah
banyak, karena para warga kelompok ternak sangatlah menerima keberadaan kami di
sini dan mendukung segala program yang akan kami laksanakan
Kami merasa
tidak ada factor penghambat yang significant karena semua warga dan aparatur
pemerintah desa sangat mendukung program dan keberadaan kami.
c.
Peringatan Hari Kemerdekaan
1.
Bidang kegiatan yang dipililih
Kemasyarakatan
(Peringatan Kemerdekaan Repubik Indonesia)
2.
Maksud, tujuan dan sasaran
Maksud dari
kegiatan ini adalah untuk memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan NKRI.
Tujuan yang
dicapai dari kegiatan ini adalah timbulnya rasa kebersamaan dan gotong
royong serta munculnya rasa cinta tanah
air, yang dapat dicapai dalam kegiatan-kegiatan peringatan kemerdekaan NKRI
yang berupa lomba-lomba, malam tirakatan, dan proses-proses perencanaannya.
Sasaran dari
kegiatan ini adalah para warga di desa Kerten baik tua, muda, remaja, dan
anak-anak
3.
Hasil yang dicapai dan tidak
lanjut
Timbulnya
rasa kebersamaan dan gotongroyong yang ada dari setiap warga, rasa kerukunan,
toleransi anatar sesama, dan rasa cinta tanah air.
Dari kegiatan
ini dapat diteruskan untuk mempertahankan tujuan yang telah dicapai dan
mencapai tujuan-tujuan baru yang sesuai dengan tujuan utama dengan cara lebih
mengintensifkan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang melibatkan para warga.
4.
Faktor pendukung dan penghambat
Kegiatan ini
banyak sekali factor pendukung yang terlibat, antara lain para pemuda, para
tokoh masyarakat, dan aparatur pemerintahan desa. Tidak ada faktor
penghambat yang ada dalam kegiatan ini, walau tidak memungkiri terdapat sedikit
kendala kecil yang dapat diatasi.
d.
Buka Bersama
1.
Buka Bersama
Buka bersama
merupakan kegiatan yang sudah turun temurun dilakukan oleh warga masyarakat
desa kerten saat bulan suci ramadhan. Hanya saja akhir – akhir ini kegiatan
tersebut sudah mulai terkikis oleh waktu dikarenakan kesibukan dan mungkin
kegiata lainnya.
Oleh karena
itu untuk menggalakkan kembali budaya tersebut untuk mempererat tali
silaturahmi dilaksanakanlah program ini.
2.
Maksud, Tujuan dan Sasaran
yang ingin Dicapai
Meningkatkan silaturahmi antar warga masyarakat desa Kerten.
Menumbuhkan kembali budaya yang sudah turun temurun.
3.
Hasil yang Dicapai dan Tindak
Lanjut
Dalam kegiatan ini kami bisa mengundang beberapa perangkat desa dan warga
dari 2 RT yang dekat dengan tempat pelaksanaan buka bersama. Dukungan serta
partisipasi masyarakat akan kegiatan ini sangatlah besar sehingga Perangkat
desa dan beberapa perwakilan dari panitia berjanji akan terus melaksanakan
kegiatan ini pada bulan ramadhan berikutnya.
4.
Faktor Pendukung dan
Penghambat
Faktor Pendukung yang ada diantaranya, karena mayoritas warga Kerten
khususnya Dukuh tenggil adalah beragama islam maka kegiatan ini sangat
didukung. Sudah adanya kegiatan buka
bersama pada bulan ramadhan sebelumnya menjadikan kegiatan ini sangatlah bagus.
Faktor penghambat saat pelaksanaan kegiatan buka bersama ini adalah adanya
sebagian warga masyarakat yang tidak mendukung kegiatan ini karena sebelumnya
mereka keberatan untuk menyediakan tempat tetapi akhirnya setelah bermusyawarah
semuanya dapat diatasi.
e.
Ngabuburit “Outbond ria”
1.
Ngabuburit “Outbond ria”
Menunggu
berbuka puasa dengan kegiatan yang positif adalah sebuah hal yang baik, dengan
adanya ngabuburit “Outbond ria” diharapkan warga masyarakat bisa terhibur dan
mengenal akan kegiatan positif saat menunggu berbuka puasa.
Membangun
kerjasama, kekompakan dan silaturahmi semuanya tercermin dalam kegiatan ini.
2.
Maksud, Tujuan dan Sasaran
yang ingin Dicapai
Ajang
silaturahmi, dan pengenalan aktivitas saat menunggu berbuka puasa
Membangun
karakter yang kuat untuk anak - anak.
Sebagai ajang
hiburan.
3.
Hasil yang Dicapai dan Tindak
Lanjut
Kegiatan ini diikuti oleh anak – anak TPA dan berjumlah sekitar 60 orang
anak, dengan memberikan pengetahuan dan pengarahan kepada pengajar dan pengurus
TPA tentang kegiatan ini akhirnya kegiatan TPA menjadi lebih bervariasi dan
membuat anak – anak tidak jenuh karena sistem pembelajaran yang itu – itu saja,
kegiatan ini akan menjadi kegiatan pokok selanjutnya karena merupakan kegiatan
yang sangat bermanfaat untuk anak – anak.
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Dukungan dari pengurus dan pengajar TPA membuat semua rangkaian kegiatan
ini lancar.
Adapun hambatannnya adalah peserta yang masih anak – anak bahkan ada
dibawah 5 tahun dan kegiatan ini dilaksanakan pada bulan ramadhan menjadikan
beberapa peserta menjadi kelelahan.
f.
Pendampingan Posyandu Balita dan Lansia
1.
Pendampingan Posyandu Balita dan Lansia
Posyandu
Balita
Posyandu
balita merupakan kegiatan wajib dan rutin yang diselenggarakan oleh pemerintah
guna meningkatkan kesehatan balita dan ibunya. Posyandu balita adalah garda
terdepan dalam pengentasan persoalan
gizi buruk bagi balita dan kesehatan anak, penimbangan yang dilakukan di
posyandu sebagai instrumen awal mendeteksi balita itu mengidap gizi buruk atau
tidak. Posyandu balita di Desa Kerten telah dilaksanakan secara rutin pada tiap
dukuh pada tanggal-tanggal tertentu setiap bulan dan digerakkan oleh bidan
desa, asisten bidan desa dibantu kader posyandu. Adapun rincian tanggal
pelaksanaan posyandu tiap dukuh di Desa Kerten sebagai berikut:
1)
Posyandu Mekarsari I, Dukuh
Kalijuweh : setiap tanggal 12
2)
Posyandu Mekarsari II, Dukuh
Ngandong : setiap tanggal 14
3)
Posyandu Mekarsari III, Dukuh
Kerten : setiap tanggal 15
4)
Posyandu Mekarsari IV, Dukuh
Tenggil I : setiap tanggal 18
5)
Posyandu Mekarsari V, Dukuh Tenggil
II : setiap tanggal 19
6)
Posyandu Mekarsari VI, Dukuh
Gedongan : setiap tanggal 20 (pada bulan Juli 2014 diundur tanggal 21 karena
pada tanggal 20 Juli 2014 ada pengajian di masyarakat).
Kami
mengikuti kegiatan Posyandu Mekarsari I, Dukuh Kalijuweh, pada tanggal 12 Juli
2014 pukul 10.00-12.00 WIB dan Posyandu Mekarsari VI, Dukuh Gedongan, pada
tanggal 21 Juli 2014 pukul 09.00-12.00 WIB. Dalam posyandu balita dilaksanakan
penimbangan balita, pencatatan berat badan balita dalam KMS, mengevaluasi kesehatan
balita dan pemberian makanan sehat tambahan. Dalam kegiatan ini kami turut
serta mambantu mengambil bagian dari kegiatan tersebut dengan membantu
menimbang balita, mencatat berat badannya dalam KMS dan membagikan makanan
sehat tambahan.
Posyandu
Lansia
Penduduk usia
lanjut (lansia) merupakan bagian masyarakat yang tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan kita. Peningkatan kesejahteraan masyarakat indonesia khususnya pada
bidang kesehatan berkorelasi positif dengan meningkatnya usia harapan
masyarakat Indonesia, ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah lansia setiap
tahunnya. Isu sentral masalah kependudukan yaitu masih rendahnya kualitas
sumber daya lansia yang dipengaruhi langsung oleh beberapa faktor, antara lain
konsumsi makanan dan gizi, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan serta
pengakuan masyarakat bahwa mereka masih mempunyai kemampuan bekerja dan
pendapatan dari pensiunan yang masih rendah. Kondisi yang demikian menyebabkan
masih rendahnya derajat kesehatan masyarakat lansia.
Permasalahan
penduduk lansia perlu ditangani dengan strategi antara lain pemenuhan kebutuhan
pangan dan gizi bersama-sama dengan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan yang ditempuh pada posyandu lansia. Di Posyandu Mekarsari I, Dukuh
Kalijuweh, yang kami ikuti pada tanggal 12 Juli 2014 selain mengadakan posyandu
balita juga mengadakan posyandu lansia. Dalam kegiatan posyandu lansia
dilaksanakan penimbangan berat badan, pengecekan tekanan darah dan konsultasi
kesehatan dengan petugas kesehatan. Kami berpartisipasi dalam kegiatan ini
dengan turut serta melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tekanan
darah lansia, sedangkan konsultasi kesehatan dilakukan oleh asisten bidan.
2.
Maksud, Tujuan dan Sasaran
yang ingin Dicapai
Ø Posyandu Balita
Kegiatan
posyandu balita dimaksudkan untuk mengawasi proses tumbuh kembang balita,
melakukan screening awal gangguan tumbuh kembang balita, melakukan promosi
kesehatan untuk meningkatkan kesehatan balita dan mencegah penyakit yang sering
menyerang balita. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anak-anak berusia kurang
dari lima tahun pada masing-masing dukuh di Desa Kerten.
Ø Posyandu Lansia
Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengevaluasi kesehatan lansia, mengakrabkan lansia, sebagai
sesi sharing dan konsultasi masalah
kesehatan yang sering dialami lansia, dan memberi motivasi lansia untuk
meningkatkan kualitas hidupnya. Hal tersebut bertujuan untuk menurunkan Angka
Kesakitan Lansia (AKL) dan jumlah jenis keluhan lansia sebagai bentuk
pemberdayaan lansia yang tepat guna guna menjamin kelangsungan hidup sehat,
aktif dan produktif di masyarakat dapat terpenuhi.
Kegiatan ini
diikuti oleh seluruh penduduk berusia lebih dari 60 tahun di masing-masing
dukuh di Desa Kerten.
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Ø Posyandu Balita
Kegiatan
posyandu balita di Posyandu Mekarsari I, Dukuh Kalijuweh dan Posyandu Mekarsari
VI, Dukuh Gedongan diikuti secara antusias oleh warga. Di Posyandu Mekarsari I,
balita yang menjadi peserta posyandu adalah 15 anak, sedangkan balita yang
hadir 14 anak. Di Posyandu Mekarsari VI, peserta posyandu balitanya sebanyak 35
anak dan semuanya hadir. Balita ditimbang berat badannya oleh kader dan dicatat
dalam KMS. Peserta juga diberikan makanan tambahan berupa bubur kacang hijau
dan pepaya (Posyandu Mekarsari I), roti dan puding (Posyandu Mekarsari VI).
Balita yang kami temui di posyandu semuanya berstatus gizi baik. Untuk Desa
Kerten secara keseluruhan sudah tidak ditemui balita berstatus gizi buruk.
Kegiatan ini diharapkan dapat berjalan rutin dan terjadi peningkatan pelayanan
kesehatan meliputi imunisasi, konseling dan layanan KB untuk pasangan usia
subur, karena saat ini kegiatan tersebut masih dilaksanakan di klinik bidan
atau puskesmas.
Ø Posyandu Lansia
Kegiatan
posyandu lansia dihadiri oleh seluruh peserta posyandu lansia sebanyak 16
orang. Walaupun keseluruhan peserta posyandu lansia hadir, namun sebenarnya
masih banyak lansia yang belum terdaftar sebagai peserta posyandu lansia. Dalam
kegiatan ini mahasiswa berpartisipasi dengan turut serta melakukan penimbangan
berat badan dan pengukuran tekanan darah lansia, konsultasi kesehatan dan
pengobatan dilakukan oleh asisten bidan desa. Penyakit yang umum dialami lansia
di Desa Kerten adalah hipertensi, kolesterol, asam urat dan kurangnya asupan
makanan. Untuk itu, sebaiknya diadakan penyuluhan masyarakat tentang pentingnya
posyandu lansia sehingga posyandu lansia di Desa Kerten dapat terus berjalan
secara rutin dan taraf kesehatan lansia di Desa Kerten dapat meningkat secara
menyeluruh.
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Posyandu
Balita
Kegiatan ini
didukung sepenuhnya oleh masyarakat, bidan desa, asisten bidan desa, kader
posyandu. Kendala yang dihadapi antara lain kehadiran ibu peserta balita yang
datangnya tidak bersamaan, sehingga sulit untuk mengadakan penyuluhan secara
rutin di posyandu balita.
Posyandu
Lansia
Kegiatan ini
didukung sepenuhnya oleh masyarakat, bidan desa, asisten bidan desa,
kader-kader posyandu. Namun kendala dalam kegiatan ini adalah masih banyak
lansia Desa Kerten yang belum terdaftar sebagai peserta posyandu lansia sehingga
pesertanya hanya sedikit.
g.
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
1.
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat dilakukan di Posyandu Mekarsari VI,
Dukuh Gedongan, pada tanggal 21 Juli 2014 sebelum kegiatan posyandu balita
dilaksanakan. Kegiatan penyuluhan ini dibantu oleh bidan desa. Materi yang
diambil berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), karena rumah
tangga di Desa Kerten setelah kami amati masih banyak yang belum mempraktikkan
PHBS. Perilaku hidup bersih dan sehat adalah
keadaan di mana individu-individu dalam rumah tangga (keluarga) masyarakat
Indonesia telah melaksanakan hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam rangka:
1. Mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain,
2. Menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan,
3. Memanfaatkan pelayanan kesehatan, dan
4. Mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber
masyarakat.
Isi materi penyuluhan
menjelaskan indikator PHBS tatanan Rumah Tangga yang meliputi:
ü Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
ü Bayi diberi ASI eksklusif
ü Menimbang balita secara teratur
ü Makan sayur dan buah setiap hari (gizi seimbang)
ü Menggunakan air bersih
ü Menggunakan jamban sehat
ü Membuang sampah pada tempatnya
ü K4 (periksa kehamilan minimal 4x sampai trimester 3)
ü Lantai tidak terbuat dari tanah
ü Tidak merokok di dalam rumah
ü Mencuci tangan sebelum makan
ü Menggosok gigi minimal 2x sehari
ü Tidak minum miras dan tidak menggunakan narkoba
ü Mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
ü Melakukan PSN (pembersihan sarang nyamuk) minimal seminggu sekali.
Untuk
menunjang penyuluhan kami menyediakan leaflet, poster dan doorprize sehingga
kegiatan lebih menarik.
2.
Maksud, Tujuan dan Sasaran
yang ingin Dicapai
Penyuluhan
kesehatan masyarakat pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai kesehatan dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat di Desa Kerten. Pengetahuan masyarakat tentang
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang merupakan materi yang kami ambil
dalam penyuluhan kali ini diharapkan dapat meningkat sehingga mencegah
timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain; menanggulangi penyakit
dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan; masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan; mengembangkan dan
menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat. Sasaran kegiatan
penyuluhan ini adalah masyarakat Desa Kerten.
3.
Hasil yang Dicapai dan Tindak
Lanjut
Penyuluhan
kesehatan masyarakat yang kami lakukan di posyandu mekarsari VI merupakan
penyuluhan pertama yang dilakukan di posyandu tersebut. Dihadiri oleh 35
ibu-ibu balita yang dengan sengaja dikumpulkan untuk meghadiri penyuluhan
mengenai PHBS. Penyuluhan yang kami berikan diterima dengan baik oleh ibu-ibu
balita yang dibuktikan pada sesi tanya jawab. Pertanyaan-pertanyaan yang kami
berikan dapat dijawab oleh ibu-ibu balita. Diharapkan materi mengenai PHBS ini
dapat diterapkan ibu-ibu balita di rumah. Berkat adanya penyuluhan ini, bidan
desa berencana akan terus melakukan penyuluhan kesehatan kepada warga melalui
posyandu.
4.
Faktor Pendukung dan
Penghambat
Kegiatan ini
didukung sepenuhnya oleh masyarakat, bidan desa, asisten bidan desa, dan
kader-kader posyandu. Faktor penghambat kegiatan penyuluhan ini adalah tidak
tersedianya LCD dan tempat posyandu yang kurang luas sehingga lokasi penyuluhan
dipindah ke rumah warga yang dianggap cukup luas untuk menunjang kegiatan
penyuluhan ini sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik.
h.
Pertemuan Gabungan Kelompok Tani
1.
Pertemuan Gabungan Kelompok Tani
Pertemuan
GAPOKTAN merupakan kegiatan wajib dan rutin yang diselenggarakan oleh warga
Desa Kerten setiap sebulan sekali di rumah ketua GAPOKTAN yang berada di Desa
Jabung. GAPOKTAN Makmur Widodo ini memiliki 40 anggota yang semuanya
bermatapencaharian sebagai seorang petani. Kegiatan ini rutin dilaksanakan pada
malam hari. Dalam kegiatan ini kami ikut serta dalam pertemuan GAPOKTAN Makmur
Widodo. Ketika bulan Romadhon, pertemuan ini dimulai pada pukul 9 malam karena
menunggu selesainya sholat tarawih.
2.
Maksud, Tujuan dan Sasaran kegiatan
Kegiatan ini
dimaksudkan untuk lebih mengenal petani – petani Desa Kerten dan menambah
wawasan mengenai sektor pertanian. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota
gabungan kelompok tani Makmur Widodo Desa Kerten.
3.
Hasil Pencapaian Dan Tindak Lanjut
Kegiatan
pertemuan GAPOKTAN Makmur Widodo diikuti secara antusias oleh kelompok petani
Desa Kerten. Masyarakat berperan aktif dalam perkumpulan ini ditunjukkan dengan
ramainya acara pertemuan gabungan kelompok tani. Dalam kegiatan ini mahasiswa
telah membantu berpartisipasi dengan turut serta membeli pupuk untuk
menyuburkan tanaman. Kegiatan ini
diharapkan dapat terus berjalan secara rutin sehingga para petani Desa Kerten
semakin menambah pengetahuan tentang sektor pertanian dan dapat saling bertukar
pikiran.
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan ini
didukung sepenuhnya oleh masyarakat dan para petani Desa Kerten. Namun kendala
dalam kegiatan ini adalah penyediaan bibit merah belum ada dan sikap pesimis
para petani untuk mencoba menanam tanaman baru.
i.
Sensus Desa
1.
Sensus Desa
Kegiatan
sensus desa merupakan kegiatan tersier dalam rangkaian kegiatan KKN di Desa
Kerten ini yang dilaksanakan atas permintaan perangkat desa, yaitu Kaur.
Pemerintahan, Bapak Marlan, HSS. Permintaan ini didasarkan oleh keadaan di desa
ini yaitu tidak adanya database valid
warga di Kantor Kelurahan sendiri. Data warga hanya dipegang oleh masing-masing
Ketua RT yang berupa bendelan fotokopi Kartu Keluarga. Kegiatan sensus ini
dimulai di hari ke-7 KKN yaitu pada tanggal 16 Juli 2014, dan berlangsung
hingga tanggal 14 Agustus 2014. Metode yang digunakan dalam sensus ini yang
disarankan oleh Kaur. Pemerintahan Desa Kerten adalah metode door-to-door demi tercapainya kesesuaian
data di lapangan dengan data yang dipegang oleh masing-masing Ketua RT. Namun,
karena terkendala oleh terbatasnya waktu, maka demi efisiensi waktu, kelompok
kami mengerjakannya dengan cara mengumpulkan fotokopian kartu keluarga dari
tiap-tiap RT dan dilihat apabila kartu keluarga tersebut dikeluarkan sebelum
tahun 2012 dan data tidak diperbarui, maka kelompok kami akan mendatangi
langsung rumah keluarga yang tercantum dalam fotokopi kartu keluarga yang tidak
valid lagi tersebut.
2.
Maksud, Tujuan dan Sasaran Kegiatan
Kegiatan sensus ini dimaksudkan untuk membantu perangkat Desa Kerten
dalam pendataan secara valid atas penduduknya. Sasaran yang ingin dicapai
antara lain pembaharuan atas data kependudukan itu sendiri.
3.
Hasil Pencapaian dan tindak Lanjut
Hasil yang telah dicapai oleh kelompok kami adalah telah
dilakukannya pendataan terhadap RT 01-20 Desa Kerten, walaupun hasilnya dapat
dikatakan belum maksimal. Dikatakan belum maksimal karena di lapangan hanya
segelintir kartu keluarga saja yang dikeluarkan di atas tahun 2012. Bahkan ada beberapa
RT yang sebagian besar kartu keluarganya dikeluarkan tahun 2005 dan tidak ada
coretan/tambahan dari Ketua RT. Tindak lanjut dari kelompok kami yaitu mencoba
mendatangi secara langsung keluarga yang termasuk kategori tersebut, namun
tidak semua dapat didapatkan data validnya karena kegiatan sensus ini merupakan
kegiatan yang dilaksanakan disambi dengan kegiatan lain dan kegiatan-kegiatan
lain tersebut banyak yang menyita waktu. Kami hanya bisa berkeliling ke satu
persatu rumah pada siang hari, sedangkan penduduk Desa Kerten sebagian besar
berprofesi sebagai petani sehingga sulit untuk ditemui pada siang hari karena
sedang berada di sawah.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung terlaksananya kegiatan ini yang utama adalah
dukungan dari para perangkat desa sendiri, terutama Kaur. Pemerintahan sebagai
pihak yang meminta untuk dilaksanakannya sensus. Para Ketua RT 01-20 pun tidak
sulit diminta bantuannya dalam urusan kartu keluarga. Penduduk pun tidak sulit
untuk dimintai keterangannya. Penghambat utama dalam kegiatan ini adalah
keterbatasan waktu sehingga tidak sebanding dengan banyaknya rumah penduduk
yang harus didatangi.
j.
Pendidikan Kesehatan SD
1.
Pendidikan Kesehatan SD
Pendidikan
kesehatan Sekolah Dasar dilaksanakan di SDN 1 Kerten kelas 1, 2, 3 pada 8
Agustus 2014 pukul 7.30 – 9.30 WIB.
Materi yang diberikan tentang cuci tangan dan gosok gigi karena perlu
diberikan sejak dini. Materi cuci tangan berisi tentang pentingnya cuci tangan,
bagaimana cara cuci tangan yang benar, akibat bila tidak cuci tangan, dan waktu
yang dianjurkan untuk cuci tangan. Sedangkan materi gosok gigi berisi tentang
pentingnya gosok gigi, bagaimana cara menggosok gigi yang benar, akibat tidak
gosok gigi, dan waktu yang dianjurkan untuk gosok gigi. Untuk menunjang kegiatan
ini agar dapat diterima dan dipahami oleh para siswa kami mempersiapkan
beberapa perlengkapan yaitu leaflet cuci tangan dan gosok gigi, alat peraga
gigi yang dibuat sendiri, dan poster gosok gigi dan cuci tangan. Selain itu,
sebelumnya kami juga meminta para siswa untuk membawa peralatan gosok gigi
sendiri untuk praktik cara menggosok gigi yang benar.
2.
Maksud, Tujuan dan Sasaran
yang ingin Dicapai
Pendidikan kesehatan SD bertujuan untuk menambah pengetahuan para siswa mengenai kesehatan salah satunya
adalah kesehatan individu dan untuk meningkatkan derajat kesehatan siswa.
Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak sekolah dasar karena pendidikan kesehatan
sejak dini sangat penting.
3.
Hasil yang Dicapai dan Tindak
Lanjut
Pendidikan kesehatan ini diikuti oleh 31 siswa dari kelas 1, 2 dan
3. Para siswa sangat antusias terhadap kegiatan ini. Selama kegiatan
berlangsung mereka memperhatikan denga baik dan berani mejawab pertanyaan yang
kami ajukan. Selain itu, mreka juga berani mengulangi praktik cara cuci tangan
dan gosok gigi dengan benar. Pendidikan kesehatan mengenai gosok gigi dan cuci
tangan diharapkan dapat diterapkan setiap waktu oleh anak-anak Desa Kerten
sehingga bisa menjadi kebiasaan yang baik dimasyarakat dan dapat dicontoh oleh
masyarakat. Diharapkan pendidikan kesehatan sekolah dasar ini dapat terus
berlanjut dan diadakan pelatihan dokter kecil bagi para siswa melalui kerjasama
lintas sektor, baik guru, petugas kesehatan maupun pemerintah sehingga bisa
meningkatkan derajat kesehatan siswa dan masyarakat secara umum.
4.
Faktor Pendukung dan
Penghambat
Kegiatan ini didukung oleh sekolah dan orang tua siswa akan tetapi
kami masih merasa adanya kekurangan dalam hal pengawasan peserta didik oleh
guru sekolah. Hal ini terlihat saat kami memberikan pendidikan kesehatan untuk
siswa tidak ada guru yang ikut andil mengawasi berjalannya pendidikan kesehatan
ini sehingga dirasa kurang bertanggung jawab terhadap siswanya sendiri.
k.
Pengenalan dan Pemetaan Batas Wilayah
1.
Pengenalan dan Pemetaan Batas Wilayah
Pengenalan
dan pemetaan batas wilayah merupakan kegiatan yang diadakan oleh tim KKN
Kerten, Gantiwarno, Klaten sebagai kegiatan yang sedang dilakukan oleh desa.
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Kerten dengan cara mengelilingi desa untuk
mengenal dan mengobservasi sekitar desa sehingga diketahui batas-batas wilayah
dimulai dari batas antar RT, batas antar dukuh, batas antar desa di dalam satu
Kecamatan Gantiwarno dan batas antar provinsi, pada dasarnya Desa Kerten ini
memiliki keunikan dimana berbatasan langsug dengan Kabupaten Gunung Kidul dan
Kabupaten Sleman yang keduanya merupakan wilayah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara mahasiswa bersama perangkat
desa terjun langsung ke lapangan dan melakukan pendataan secara langsung, kemudian
menghasilkan di titik-titik mana saja batas wilayah yang ada di Desa Kerten.
Kegiatan ini disambut baik dan didukung sepenuhnya oleh seluruh perangkat desa
dan mahasiswa.
2.
Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai
Kegiatan
Pengenalan dan pemetaan batas wilayah dimaksudkan untuk mengenalkan seluruh
daerah Desa Kerten dan melakukan pendataan kembali serta pemetaan Desa Kerten
yang khususnya pada batas wilayah, baik yang merupakan batas antar RT, batas
antar dukuh, batas antar desa di dalam satu Kecamatan Gantiwarno dan batas
antar provinsi. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan data yang jelas
mengenai wilayah Desa Kerten dan membantu kegiatan desa dalam menentukan batas
wilayah Desa Kerten dan kondisi titik batas. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh
mahasiswa dan perangkat desa.
3.
Hasil pencapaian dan tindak lanjut
Kegiatan ini
telah memberikan hasil baik bagi Desa Kerten dan Mahasiswa. Bagi Desa Kerten
adalah mengenai batas wilayah telah diketahui beberapa hal yakni:
a.
Tanda batas yang menandakan
batas antar provinsi mayoritas kondisinya tidak layak, sehingga perlu adanya
pembaharuan dari pihak yang terkait
b.
Titik batas banyak yang telah
di rubah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
c.
Adanya lahan desa yang pada
dasrnya merupakan kas desa telah didmiliki secara hak milik perorangan
dikarenakan tidak jelasnya batas wilayah yang ada.
d.
Tidak ada tanda batas antar RT
di Desa Kerten yang dipandang oleh semua elemen adalah sangat merugikan bagi
orang awam untuk mengetahui lokasi RT yang ada di Desa Kerten.
Dikarenakan satu dan dua hal, akhirnya mahasiswa bersepakat bahwa
akan memberikan tanda batas antar RT yang ada di Desa Kerten. Yang bertujuan
agar memudahkan semua pihak untuk dapat mencari wilayah RT yang ada di Desa
Kerten ini.
4.
Faktor pendukung dan faktor penghambat
Kegiatan ini
didukung sepenuhnya oleh warga desa dan perangkat desa. Kendala yang dihadapi
dalam kegiatan ini adalah jadwal kegiatan tim KKN yang padat sehingga kegiatan
ini tidak mampu dilakuakan lebih optimal
l.
Pos Pintar
1.
Pos Pintar
Pos pintar
merupakan kegiatan yang diadakan oleh tim KKN Kerten, Gantiwarno, Klaten
sebagai kegiatan penunjang program utama Sekolah Ramah Anak (SRA) sehingga
terwujud KERTAS (Kerten Cerdas). Pos pintar dilaksanakan di posko KKN yaitu di
Dukuh Tenggil, kegiatan ini berlangsung ketika anak-anak sekolah datang ke
posko membawa tugas dari sekolah. Pos pintar dilaksanakan dengan metode belajar
sambil bermain, jadi kegiatan yang berlangsung dalam pos pintar selain
mahasiswa membimbing anak-anak dalam mengerjakan tugas yang diberikan dari
sekolah, mahasiswa juga membimbing anak-anak untuk mempelajari materi
selanjutnya, mahasiswa bersama anak-anak memainkan permainan interaktif
sederhana, mengajarkan cara membuat ketrampilan dari kertas dan barang bekas
dan mahasiswa memberikan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman
terhadap materi yang dipelajari selama mengikuti pos pintar. Kegiatan pos
pintar ini disambut baik dan didukung oleh warga Desa Kerten.
2.
Maksud, Tujuan dan Sasaran
yang ingin Dicapai
Kegiatan pos
pintar dimaksudkan untuk membimbing anak-anak dalam mengerjakan tugas sekolah,
memperdalam materi, menambah wawasan, memberikan ketrampilan kepada anak-anak
dan mengisi waktu luang anak-anak dengan cara belajar sambil bermain. Hal
tersebut bertujuan untuk meningkatkan minat belajar anak-anak di Desa Kerten
dan mengarahkan anak-anak pada hal-hal yang bersifat positif. Kegiatan ini
diikuti oleh seluruh anak-anak yang berada di Desa Kerten yang masih mengenyam
pendidikan.
3.
Hasil yang Dicapai dan Tindak
Lanjut
Kegiatan pos
pintar diikuti secara antusias oleh anak-anak di Desa Kerten, hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya anak-anak dari dukuh yang letaknya jauh dari posko
(Dukuh Tenggil). Anak-anak berdatangan dengan semangat tanpa menghiraukan jarak
yang ditempuh untuk menuju posko bahkan ada beberapa yang diantarkan oleh orang
tuanya. Beberapa anak yang kurang berminat untuk belajar, dengan adanya pos
pintar ini mereka menjadi lebih tertarik untuk belajar. Anak-anak yang awalnya
pulang sekolah langsung bermain, dengan adanya pos pintar ini mereka menjadi
lebih berantusias untuk belajar. Anak-anak yang pada mulanya tidak peduli
dengan keberadaan barang bekas yang ada disekitar, kini mereka mempunyai
kesadaran untuk memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitarnya. Dengan melihat
antusiasme anak-anak di Desa Kerten untuk mengikuti pos pintar dan dengan
adanya dukungan dari orang tua agar anak-anaknya mengisi waktu luangnya dengan
kegiatan yang bermanfaat yaitu pos pintar, maka diharapkan adanya bimbingan
belajar yang dilakukan oleh guru yang berada di Desa Kerten, bimbingan belajar
oleh generasi muda dengan metode tutor sebaya dengan pengawasan orangtua, dan
alangkah lebih baik jika didirikan “warung
baca” yang didalamnya terdapat buku bacaan, beraneka macam media belajar,
dan ada warung makanan ringan.
4.
Faktor Pendukung dan
Penghambat
Kegiatan ini
didukung sepenuhnya oleh orang tua, warga desa, perangkat desa dan pihak
sekolah. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah jadwal kegiatan tim
KKN yang padat sehingga kegiatan pos pintar tidak dapat berjalan setiap hari.
m.
Jalan Sehat
1.
Jalan Sehat
Jalan sehat merupakan sebuah kegiatan olahraga yang berorientasi pada
kebersamaan, kekompakkan dan kebersamaan selain itu jalan sehat adalah sebuah
kegiatan yang mencakup berbagai aspek dalam kehidupan, seperti kesehatan,
kebugaran, silaturahmi, kesenangan bahkan rekreasi dan sebagainya.
2.
Maksud, Tujuan dan Sasaran
yang ingin Dicapai
Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan wilayah desa kerten
dengan cara berjalan mengelilingi desa
Tujuan
-
Meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai olahraga.
-
Memotivasi agar selalu menjaga
kesehatan dan kebugaran diri.
Sasaran yang ingin dicapai
Seluruh warga masyarakat Desa Kerten terutama Lansia dan ibu - ibu
3.
Hasil yang Dicapai dan Tindak
Lanjut
Peserta yang mengikuti kegiatan ini mencapai lebih dari 100 orang
perwakilan dari setiap RT di Desa Kerten.
Dengan memberikan pengarahan tentang rangkaian kegiatan Jalan Sehat dan
memberikan peralatan yang mendukung untuk kegiatan tersebut kami berharap wagra
masyarakat desa Kerten bisa melanjutkan program yang kami buat pda tahun
berikutnya.
4.
Faktor Pendukung dan
Penghambat
Faktor Pendukung
Kegiatan ini dilaksanakan saat peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia
sehingga ibu Lurah sangat mendukung dengan adanya kegiatan ini. Dalam kegiatan
ini juga diadakan pembagian Hadiah Kejutan sehingga membuat peserta senang
mengikutinya
Faktor Penghambat
Karena peserta pelaksanaan kegiatan ini sebagian besar adalah lansia maka
banyak dari peserta mengeluhkan kecapean dan akhirnya memilih jalan alternatif
untuk cepat ditujuan, selain itu jalur yang dipakai terlalu jauh sehingga
membuat peserta komplain.
B. Kegiatan Kelompok
1.
KERTAS ( KERTEN CERDAS)
Pendidikan
adalah sesuatu yang sangat vital untuk keberlangsungan hidup manusia. Dengan
pendidikan orang akan dipandang lebih. Yunyun dan Toto (2010:23) menjelaskan,
bahwa “Pendidikan adalah proses menolong, membimbing, mengarahkan, dan
mendorong individu agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahap-tahap
perkembangan, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan di masa
sekarang dan di masa yang akan datan”g.
Maka dari itu
program “KERTAS” (Kerten Cerdas) ini dirasa sangatlah penting untuk membangun
anak – anak bangsa menjadi lebih maju lagi, dengan program ini kami memberikan
pendidikan yang dikemas dengan sesuatu yang berbeda.
Program ini diterapkan disalah satu sekolah dasar yang ada di Desa Kerten.
Alasan kami memilih Sekolah Dasar sebagai sarana adalah mayoritas warga
masyarakat desa kerten yang masih sekolah adalah pada usia sekolah dasar.
2.
Hasil yang Dicapai dan Tindak
Lanjut
-
Minat dan motivasi peserta didik untuk belajar menjadi meningkat
-
Guru – guru menjadi lebih kreatif dalam mengemas pembelajaran sesuai dengan
kurikulum 2013
-
Mengaktifkan tempat baca/ perpustakaan
yang ada disekolah
-
Meningkatkan keaktifan siswa untuk gemar membaca
3.
Partisipasi Masyarakat dan
Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
-
Masyarakat membantu membuat alat peraga dan dukungan moril kepada mahasiswa
-
Sekolah yang kami jadikan sebagai tujuan program kami menyediakan berbagai
sarana dan prasarana yang kami butuhkan
4.
Kegiatan Yang Belum Terlaksana
Ada beberapa kegiatan yang belum terlaksana yaitu senam sehat desa dan
pembinaan karang taruna dalam keorganisasian. Adapun alasan Kegiatan tersebut
belum terlaksana adalah sebagai berikut :
-
Kegiatan senam sehat desa belum terlaksana karena setelah berunding dengan
Perangkat desa keputusannya adalah memilih Jalan Sehat sebagai penggantinya
dikarenakan pertimbangan beberapa hal.
-
Kegiatan Pembinaan karang taruna belum terlaksana itu dikarenakan
terbatasnya waktu karena pemuda dan pemudi didesa Kerten sebagian besar pada
siang hari bekerja dan pada malam hari beristirahat. Selain itu banyaknya
program yang telah ada di Desa membuat kami sulit mengatur waktu.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan didesa kerten terbilang sangat kurang bisa dilihat dari jumlah
sekolah yang ada dan jumlah anak usia sekolah yang memilih bekerja daripada
sekolah.
Desa Kerten merupakan
desa yang kaya dengan potensi sumber daya alam dan tampak bahwa masyarakatnya
benar-benar memanfaatkan potensi alam yang ada. Hal ini terlihat dari luas
lahan yang dimanfaatkan sebagai area persawahan atau bercocok tanam jauh lebih
besar dibandingkan area pemukiman warga. Namun kendalahnya adalah ketika kemarau tiba petani
hanya mengandalkan sumur untuk pengairan.
Desa ini juga
telah memfasilitasi kebutuhan warganya dengan baik. Seperti misalnya akses jalan yang cukup baik dan sarana
prasarana yang terhitung lumayan.
B. Saran-Saran
Saran atau rekomendasi yang ditulis setelah
kesimpulan oleh penulis ditujukan kepada para mahasiswa, pihak kampus, dosen, dan peserta KKN berikutnya.
Setelah mengkaji seluruh permasalahan dan hasil dari pelaksanaan KKN yang
dilakukan, maka kami mengemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1.
Kepada para mahasiswa agar
lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan KKN, karena manfaat dari pembelajaran itu sangat
positif.
2.
Kepada pihak Kampus agar memberikan
fasilitas dan perlengkapan yang mencukupi, agar proses KKN bisa berjalan dengan
baik.
3.
Kepada Dosen agar lebih kreatif lagi dalam memberikan
materi pembekalan, berikan
juga contoh kegiatan yang belum pernah dilakukan agar itu menjadi hal yang baru
dan terkinit.
4.
Untuk Peserta KKN selanjutnya
agar dapat memunculkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan kepada masyarakat agar
kehidupannya bisa lebih maju tetapi tidak meninggalkan kebuyaan yang sudah
mengakar.
LAMPIRAN
A. Jadwal Kegiatan/ Program Kerja/ Matrik Jadwal Kegiatan
Kelompok :
11
Desa : Kerten
Kecamatan : Gantiwarno
Kabupaten : Klaten
No
|
Rencana kegiatan
|
Jadwal Pelaksanaan
|
|||||
|
|
Mg-1
|
Mg-2
|
Mg-3
|
Mg 4
|
Mg-5
|
Mg-6
|
|
A. Kegiatan Utama
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Sosialisasi
Mahasiswa KKN UNS di Kantor Desa Kerten
|
|
|
|
|
|
|
Survey ke SD atau
sekolah yang berada di desa setempat
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengikuti kegiatan
belajar mengajar di SD di Desa Kerten dan Melakukan Permainan Integratif
“KERTAS” (Kerten Cerdas)
|
|
|
|
|
|
|
|
Melakukan kegiatan
belajar mengajar dengan Permainan Integratif “KERTAS” (Kerten Cerdas) di TPA
|
|
|
|
|
|
|
|
Penyuluhan Kegiatan “Pentingnya Pendidikan ”
pada warga desa Kerten
|
|
|
|
|
|
|
|
Memberikan pendidikan kesehatan untuk anak sekolah dasar
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B. Kegiatan Penunjang
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Pembinaan karangtaruna berkaitan dengan
pendidikan organisasi
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Kunjungan ke Petani
setempat
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Mengikuti Kegiatan
Terawih dan pengajian bersama di Mesjid desa Kerten
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Peringatan
Kemerdekaan Republik Indonesia
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Buka Bersama
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Ngabuburit “Outbond ria”
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Pos Pintar
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Penyuluhan Kesehatan Mayarakat
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Pendampingan posyandu
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Senam sehat desa
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
|
|
|
B. Peta Desa Lokasi KKN
Lampiran
1. Peta Lokasi
Pelaksanaan Program KKN
Jarak Lokasi KKN Gantiwarno Klaten dari
UNS Surakarta
= ± 50 Km
C. Rekapitulasi Biaya Pelaksanaan Kegiatan
No
|
NAMA KEGIATAN
|
HARI/TANGGAL
|
TEMPAT
|
BIAYA
|
JUMLAH PESERTA
|
1
|
Persiapan Posko KKN
|
Kamis, 10 Juli 2014
|
Rumah singgah
|
Rp82.500
|
9
|
2
|
Perangkat Desa
|
Kamis, 10 Juli 2014
|
Rumah Perangkat Desa
|
-
|
9
|
3
|
Kunjungan Ke Balai
Desa
|
Jumat, 11 Juli 2014
|
Kantor Balai Desa
|
-
|
9
|
4
|
TPA
|
Jumat, 11 Juli 2014
Kamis, 17 juli 2014
Selasa, 22 juli 2014
Kamis, 24 juli 2014
Jumat, 25 Juli 2014
|
Mushola Al Mukaromah & Masjid Induk Kerten
|
Rp150.000
|
3
|
5
|
Pendampingan Posyandu
|
Sabtu, 12 Juli 2014
|
Posyandu Mekar Sari 1, Kali Juweh
|
Rp200.000
|
4
|
6
|
Pengajian Akbar
|
Minggu, 13 Juli 2014
|
Mushola Al-Mukharomah
|
-
|
9
|
7
|
Kunjungan SD. N. 1
Kerten
|
Senin, 14 Juli 2014
|
SD. N. 1 Kerten
|
-
|
9
|
8
|
Kunjungan Ke Kelompok Tani Makmur Widodo
|
Senin, 14 Juli 2014
|
Rumah Anggota
Kelompok Tani Makmur Widodo
|
Rp250.000
|
9
|
9
|
Ikut Serta dalam KBM
|
Selasa, 15 Juli 2014
S.d Sabtu, 19 Juli 2014
|
SD N. 1 Kerten
|
-
|
5
|
10
|
Pendampingan Posyandu
|
Selasa, 15 Juli 2014
|
Posyandu Mekarsari 2
Kerten
|
Rp200.000
|
4
|
11
|
Sensus Penduduk
|
Rabu, 16 Juli 2014 S.d Rabu, 13 Agustus 2014
|
Kelurahan Kerten
|
Rp200.000
|
4
|
12
|
Pos Pintar
|
Rabu, 16 Juli 2014
Jumat, 18 Juli 2014
Selasa, 22 Juli 2014
Kamis, 24 Juli 2014
Selasa, 5 Agustus
2014
Kamis, 7 Agustus 2014
Selasa, 12 Agustus
2014
Rabu, 13 Agustus 2014
|
Rumah Singgah
|
Rp150.000
|
3
|
13
|
Outbond dan
Ngabuburit
|
Sabtu, 19 Juli 2014
|
DK Tenggil
|
Rp75.000
|
9
|
14
|
Permainan Interaktif
|
Sabtu, 19 Juli 2014
|
Pendopo Balai Desa
|
Rp75.000
|
9
|
15
|
Buka Bersama
|
Minggu, 20 Juli 2014
|
Mushola Almukaromah
|
Rp2.000.000
|
9
|
16
|
Penyuluhan PHBS di
Posyandu
|
Senin, 21 Juli 2014
|
Mekarsari 6, DK
Gedongan
|
Rp300.000
|
4
|
17
|
Wayangan
|
Kamis, 31 Juli 2014
|
Balai Desa
|
Rp75.000
|
9
|
18
|
Peta dan Batas
Wilayah
|
Jumat, 1 Agustus 2014
Minggu, 3 Agustus
2014
Minggu, 4 Agustus
2014
Rabu, 6 Agustus 2014
Jumat, 8 Agustus 2014
Minggu, 10 Agustus 2014
|
|
Rp700.000
|
4
|
19
|
Merapihkan
Perpustakaan SD
|
Jumat, 8 Agustus 2014
|
SDN 1 Kerten
|
Rp585.000
|
5
|
20
|
Penyuluhan Cuci
tangan dan Gosok Gigi
|
Jumat, 8 Agustus 2014
|
SDN 1 Kerten
|
Rp242.500
|
4
|
21
|
Gotong royong dan
Sabtu bersih
|
Sabtu, 9 Agustus 2014
|
SDN 1 Kerten
|
-
|
9
|
22
|
Lomba Memeriahkan
hari kemerdekaan
|
Sabtu, 9 Agustus 2014
Minggu, 10 Agustus 2014
Senin, 11 Agustus
2014
|
Dk Tenggil
|
Rp650.000
|
6
|
23
|
Halal Bihalal
|
Sabtu, 9 Agustus 2014
|
Mushola Al Mukharomah
|
-
|
9
|
24
|
Membuat Mading, melengkapi perlengkapan
Sekolah
|
Selasa, 12 Agustus
2014
|
SDN 1 Kerten
|
Rp865.000
|
5
|
25
|
Upacara Peringatan Hari Jadi PRAMUKA
|
Kamis, 14 Agustus
2014
|
Lapangan Balai Desa
|
-
|
9
|
26
|
Kunjungan Kelompok
Ternak
|
Jumat, 15 Agustus
2014
|
Dk Tenggil
|
Rp250.000
|
9
|
27
|
Perpisahan Di SD 1
Kerten
|
Sabtu, 16 Agustus
2014
|
SDN 1 Kerten
|
Rp50.000
|
9
|
28
|
Upacara dan Jalan
Sehat
|
Minggu, 17 Agustus
2014
|
Kecamatan dan Desa
Kerten
|
Rp250.000
|
9
|
29
|
Perpisahan dan Ucapan
Terimakasih
|
Rabu, 20 Agustus 2014
|
Balai Desa
|
Rp400.000
|
9
|
|
Total
|
|
|
Rp.7.750.000,-
|
|
KKN Tematik
|
:
|
|
TIM 11 UNS
|
:
|
Desa Kerten, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten
Klaten
|
Tema
|
:
|
Peningkatan Pendidikan
|
Jumlah Dana Program Kampus
|
:
|
Rp. 7.650.000,-
|
Dana Swadaya Masyarakat
|
|
Rp.
100.000,-
|
Total Dana
|
|
Rp.7.750.000,-
|
RINCIAN PENGGUNAAN DANA
No
|
Program Kerja
|
Rincian Penggunaan Dana
|
||||||
Nama Barang
|
Banyak
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
|||||
1
|
Peringatan Hari Kemerdekaan
|
Buku Tulis
|
6 pak
|
Rp 25.000,-
|
Rp 150.000,-
|
|||
Bolpen
|
4 pak
|
Rp 12.500,-
|
Rp 50.000,-
|
|||||
Pensil
|
2 pak
|
Rp 15.000,-
|
Rp 30.000,-
|
|||||
Kertas Kado
|
30 buah
|
Rp 1.000,-
|
Rp 30.000,-
|
|||||
Solasi
|
1 buah
|
Rp 10.000,-
|
Rp 10.000,-
|
|||||
Rafia
|
2 buah
|
Rp 2.500,-
|
Rp 5.000,-
|
|||||
Plastik
|
2 pak
|
Rp 2.500,-
|
Rp 5.000,-
|
|||||
Bola
|
3 buah
|
Rp 5.000,-
|
Rp 15.000,-
|
|||||
Kawur
|
1 buah
|
Rp 5.000,-
|
Rp 5.000,-
|
|||||
Mie Instan
|
3 boks
|
Rp 50.000,-
|
Rp 150.000,-
|
|||||
Sabun
|
20 buah
|
Rp 3.000,-
|
Rp 60.000,-
|
|||||
Sewa Sound System
|
1 perangkat
|
Rp 140.000,-
|
Rp 140.000,-
|
|||||
TOTAL
|
Rp 650.000,-
|
|||||||
2
|
Pengenalan dan Pemetaan Batas Wilayah
|
Paku Besi
|
1 buah
|
Rp 500,-
|
Rp 500,-
|
|||
Kayu Pring
|
½ kg
|
Rp 6.500,-
|
Rp 6.500,-
|
|||||
Cat Kayu Pj
|
2 kaleng
|
Rp 45.000,-
|
Rp 90.000,-
|
|||||
Cat Altese
|
½ kg
|
Rp 27.000,-
|
Rp 27.000,-
|
|||||
Tiner A
|
1 liter
|
Rp 22.500,-
|
Rp 22.500,-
|
|||||
Tiner
|
½ liter
|
Rp 10.000,-
|
Rp 10.000,-
|
|||||
Kayu Kalimantan 3/5 x 200
|
16 buah
|
Rp 15.000,-
|
Rp 240.000,-
|
|||||
Blabak
|
16 buah
|
Rp 9.500,-
|
Rp 152.000,-
|
|||||
Kuas
|
3 buah
|
Rp 6.500,-
|
Rp 19.500,-
|
|||||
Kuas gambar
|
1 buah
|
Rp 2.500,-
|
Rp 2.500,-
|
|||||
|
1 buah
|
Rp 7.500,-
|
Rp 7.500,-
|
|||||
|
2 buah
|
Rp 21.000,-
|
Rp 42.000,-
|
|||||
Jasa Pembuatan Batas Wilayah
|
-
|
Rp 50.000,-
|
Rp 50.000,-
|
|||||
Ongkos Kirim
|
-
|
Rp 30.000,-
|
Rp 30.000,-
|
|||||
TOTAL
|
Rp 700.000,-
|
|||||||
3
|
Buka Bersama
|
Ayam
|
20 kg
|
Rp 20.000,-
|
Rp 400.000,-
|
|||
Beras
|
25 kg
|
Rp 10.000,-
|
Rp 250.000,-
|
|||||
Kardus
|
250 buah
|
Rp 600,-
|
Rp 150.000,-
|
|||||
Mika
|
250 buah
|
Rp 280,-
|
Rp 70.000,-
|
|||||
Sendok Plastik
|
250 buah
|
Rp 120,-
|
Rp 30.000,-
|
|||||
Plastik Bening
|
250 buah
|
Rp 120,-
|
Rp 30.000,-
|
|||||
Kantong Kresek
|
250 buah
|
Rp 80,-
|
Rp 20.000,-
|
|||||
Semangka
|
10 kg
|
Rp 6.000,-
|
Rp 60.000,-
|
|||||
Kurma
|
6 kg
|
Rp 27.000,-
|
Rp 162.000,-
|
|||||
Bumbu Masakan
|
1 resep
|
Rp 130.000,-
|
Rp 130.000,-
|
|||||
Mie Telur
|
10 buah
|
Rp 6.000,-
|
Rp 60.000,-
|
|||||
Krupuk
|
250 buah
|
Rp 160,-
|
Rp 40.000,-
|
|||||
Sayuran
|
1 resep
|
Rp 60.000,-
|
Rp 60.000,-
|
|||||
Roti (cake marmer)
|
7 dos
|
Rp 34.000,-
|
Rp 238.000,-
|
|||||
Jasa Mubaligh
|
-
|
Rp 300.000,-
|
Rp 300.000,-
|
|||||
TOTAL
|
Rp 2.000.000,-
|
|||||||
4
|
Pertemuan Gabungan Kelompok Tani
|
Pembelian Pupuk
|
10 kg
|
Rp 25.000,-
|
Rp 250.000,-
|
|||
TOTAL
|
Rp 250.000,-
|
|||||||
5
|
Pertemuan Gabungan Kelompok Ternak
|
Pembelian Pakan Ternak
|
10 kg
|
Rp 25.000,-
|
Rp 250.000,-
|
|||
TOTAL
|
Rp 250.000,-
|
|||||||
6
|
Ngabuburit “Outbond ria”
|
Bola
|
3 buah
|
Rp 5.000,-
|
Rp 15.000,-
|
|||
Balon
|
3 buah
|
Rp 5.000,-
|
Rp 15.000,-
|
|||||
Rafia
|
4 buah
|
Rp 2.500,-
|
Rp 10.000,-
|
|||||
Buku Tulis
|
1 pak
|
Rp 20.000,-
|
Rp 20.000,-
|
|||||
Print
|
15 lembar
|
Rp 1.500,-
|
Rp 15.000,-
|
|||||
TOTAL
|
Rp 75.000,-
|
|||||||
7
|
Pendampingan
Posyandu Balita dan Lansia (Kegiatan 1 dan 2)
|
Kacang Hijau
|
5 kg
|
Rp 8.000,-
|
Rp 40.000,-
|
|||
Bumbu Bubur
|
1 resep
|
Rp 15.000,-
|
Rp 15.000,-
|
|||||
Santan
|
5 buah
|
Rp 3.000,-
|
Rp 15.000,-
|
|||||
Buah Semangka
|
9 kg
|
Rp 10.000,-
|
Rp 90.000,-
|
|||||
Cup Bubur
|
30 buah
|
Rp 1.400,-
|
Rp 40.000,-
|
|||||
Roti
|
35 buah
|
Rp 2.600,-
|
Rp 90.000,-
|
|||||
Cup Puding
|
40 buah
|
Rp 1.000,-
|
Rp 40.000,-
|
|||||
Gula
|
4 kg
|
Rp 10.000,-
|
Rp 40.000,-
|
|||||
Puding
|
3 buah
|
Rp 10.000,-
|
Rp 30.000,-
|
|||||
TOTAL
|
Rp 400.000,-
|
|||||||
8
|
Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat
|
Fotokopi Leaflet
|
100 lembar
|
Rp 300,-
|
Rp 30.000,-
|
|||
|
|
Sikat Gigi
|
10 buah
|
Rp 5.000,-
|
Rp 50.000,-
|
|||
|
|
Pasta Gigi
|
10 buah
|
Rp 2.500,-
|
Rp 25.000,-
|
|||
|
|
Sunlight
|
50 buah
|
Rp 2.000,-
|
Rp 100.000,-
|
|||
|
|
Gula
|
5 kg
|
Rp 10.000,-
|
Rp 50.000,-
|
|||
|
|
Teh
|
1 pak
|
Rp 20.000,-
|
Rp 20.000,-
|
|||
|
|
Sabun Mandi
|
10 buah
|
Rp 2.500,-
|
Rp 25.000,-
|
|||
|
TOTAL
|
Rp 300.000,-
|
||||||
9
|
Pos Pintar
|
Time Table
|
3 buah
|
Rp 11.700,-
|
Rp 35.000,-
|
|||
Kertas Origami
|
7 pak
|
Rp 5.000,-
|
Rp 35.000,-
|
|||||
Print
|
25 lembar
|
Rp 1.000,-
|
Rp 25.000,-
|
|||||
Fotokopi
|
275 lembar
|
Rp 200.-
|
Rp 55.000,-
|
|||||
TOTAL
|
Rp 150.000,-
|
|||||||
10
|
Sensus
|
Fotokopi
|
587 lembar
|
Rp 150,-
|
Rp 88.000,-
|
|||
Fotokopi
|
687 lembar
|
Rp 150,-
|
Rp 103.000,-
|
|||||
Fotokopi
|
60 lembar
|
Rp 150,-
|
Rp 9.000,-
|
|||||
TOTAL
|
Rp 200.000,-
|
|||||||
11
|
TPA
|
Iqro
|
6 buah
|
Rp 10.000,-
|
Rp 60.000,-
|
|||
Jus Amma
|
6 buah
|
Rp 15.000,-
|
Rp 90.000,-
|
|||||
TOTAL
|
Rp 150.000,-
|
|||||||
12
|
Jalan
Sehat
|
Teko Plastik
|
90 buah
|
Rp 2.300,-
|
Rp 203.000,-
|
|||
Print
|
20 lembar
|
Rp 200,-
|
Rp 4.000,-
|
|||||
Peniti
|
8 lusin
|
Rp 1.000,-
|
Rp 8.000,-
|
|||||
Jam Dinding
|
1 buah
|
Rp 35.000,-
|
Rp 35.000,-
|
|||||
TOTAL
|
Rp 250.000,-
|
|||||||
13
|
Wayangan
|
Sewa Sound System
|
1 perangkat
|
Rp 75.000,-
|
Rp 75.000,-
|
|||
TOTAL
|
Rp 75.000,-
|
|||||||
14
|
Pendidikan Kesehatan SD
|
Sabun
|
20 buah
|
Rp 2.500,-
|
Rp 50.000,-
|
|||
Print
|
5 lembar
|
Rp 1.000,-
|
Rp 5.000,-
|
|||||
Fotokopi
|
90 lembar
|
Rp 195,-
|
Rp 17.500
|
|||||
Poster
|
3 buah
|
Rp 10.000,-
|
Rp 30.000,-
|
|||||
Buku Tulis
|
7 lusin
|
Rp 20.000,-
|
Rp 140.000,-
|
|||||
TOTAL
|
Rp 242.500,-
|
|||||||
15
|
Persiapan Posko
|
MMT Posko
|
1 buah
|
Rp 22.500,-
|
Rp 22.500,-
|
|||
MMT Penunjuk Lokasi
|
1 buah
|
Rp 30.000,-
|
Rp 30.000,-
|
|||||
MMT Rangkaian Kegiatan
|
1 buah
|
Rp 30.000,-
|
Rp 30.000,-
|
|||||
TOTAL
|
Rp 82.500,-
|
|||||||
16
|
Perpisahan
|
Vendel
|
1 buah
|
Rp 95.000,-
|
Rp 95.000,-
|
|||
Bibit Cemara
|
3 buah
|
Rp 67.000,-
|
Rp 200.000,-
|
|||||
Jam dinding
|
3 buah
|
Rp 35.000,-
|
Rp 105.000,-
|
|||||
TOTAL
|
Rp 400.000,-
|
|||||||
17
|
Sekolah Ramah Anak
|
Lakban Hitam
|
1 buah
|
Rp 12.500,-
|
Rp 12.500,-
|
|||
Bendera Besar
|
1 buah
|
Rp 15.000,-
|
Rp 15.000,-
|
|||||
Bendera Plastik
|
2 buah
|
Rp 5.000,-
|
Rp 10.000,-
|
|||||
Kertas Kado
|
1 buah
|
Rp 1.000,-
|
Rp 1.000,-
|
|||||
Batu Jam
|
1 lusin
|
Rp 18.000,-
|
Rp 18.000,-
|
|||||
Jam dinding
|
8 buah
|
Rp 35.000,-
|
Rp 280.000,-
|
|||||
Keset
|
8 buah
|
Rp 13.000,-
|
Rp 104.000,-
|
|||||
Gantungan
|
8 buah
|
Rp 15.000,-
|
Rp 120.000,-
|
|||||
Triplek
|
3 buah
|
Rp 52.000,-
|
Rp 156.000,-
|
|||||
Penghapus papan
|
1 pak
|
Rp 21.000,-
|
Rp 21.000,-
|
|||||
Pita
|
3 buah
|
Rp 6.000,-
|
Rp 18.000,-
|
|||||
Push Pin
|
3 buah
|
Rp 4.000,-
|
Rp 12.000,-
|
|||||
Sterofoam
|
6 buah
|
Rp 7.000,-
|
Rp 42.000,-
|
|||||
Kertas Origami
|
3 pak
|
Rp 3.500,-
|
Rp 10.500,-
|
|||||
Bingkai Poster
|
3 buah
|
Rp 15.000,-
|
Rp 45.000,-
|
|||||
Buku Tulis
|
5 buah
|
Rp 2.000,-
|
Rp 10.000,-
|
|||||
Bolpen
|
5 buah
|
Rp 1.100,-
|
Rp 5.500,-
|
|||||
Balon
|
1 pak
|
Rp 6.500,-
|
Rp 6.500,-
|
|||||
Rafia
|
1 buah
|
Rp 2.000,-
|
Rp 2.000,-
|
|||||
Karet Gelang
|
10 buah
|
Rp 100,-
|
Rp 1.000,-
|
|||||
Sedotan
|
1 pak
|
Rp 1.500,-
|
Rp 1.500,-
|
|||||
Print
|
20 buah
|
Rp 1.500,-
|
Rp 30.000,-
|
|||||
Fotokopi
|
25 lembar
|
Rp 200,-
|
Rp 5.000,-
|
|||||
Buku Gambar
|
3 buah
|
Rp 4.500,-
|
Rp 13.500,-
|
|||||
Buku Bacaan
|
43 buah
|
Rp 10.000,-
|
Rp 430.000,-
|
|||||
Salonpas
|
1 pak
|
Rp 6.000,-
|
Rp 6.000,-
|
|||||
Minyak Kayu Putih
|
1 buah
|
Rp 7.500,-
|
Rp 7.350,-
|
|||||
Betadine
|
1 pak
|
Rp 8.250,-
|
Rp 8.250,-
|
|||||
Kasur
|
1 buah
|
Rp 65.000,-
|
Rp 65.000,-
|
|||||
Bantal
|
1 buah
|
Rp 22.500,-
|
Rp 22.500,-
|
|||||
Box p3k
|
2 buah
|
Rp 8.000,-
|
Rp 16.000,-
|
|||||
Kassa
|
2 buah
|
Rp 2.500,-
|
Rp 5.000,-
|
|||||
Plester
|
1 buah
|
Rp 4.900,-
|
Rp 4.900,-
|
|||||
Rivanol
|
1 buah
|
Rp 20.000,-
|
Rp 20.000,-
|
|||||
Vendel
|
1 buah
|
Rp 50.000,-
|
Rp 50.000,-
|
|||||
TOTAL
|
Rp 1.525.000,-
|
|||||||
Jumlah Dana
Program : Rp 7.650.000,-
Dana Swadaya
Masyarakat : Rp 100.000,-
Total : Rp
7.750.000,-
A.
Program Kerja : Peringatan Hari
Kemerdekaan
B.
Program Kerja : Pengenalan dan Pemetaan Batas
Wilayah
C.
Program Kerja : Buka Bersama
D.
Program Kerja : Pertemuan Gabungan
Kelompok Ternak
E.
Program Kerja : Pertemuan Gabungan
Kelompok Tani
F.
Program Kerja : Ngabuburit “Outbond ria”
G.
Program Kerja : Pendampingan Posyandu
Balita dan Lansia
Kegiatan 1 Kegiatan
2
H.
Program Kerja : Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat
I.
Program Kerja : Pos Pintar
J.
Program Kerja : Sensus
K.
Program Kerja : TPA
L.
Program Kerja : Jalan Sehat
M.
Program Kerja : Wayangan
N.
Program Kerja : Pendidikan Kesehatan
SD
(penyuluhan cuci tangan)
O.
Program Kerja : Persiapan Posko
P.
Program Kerja : Perpisahan
Q.
Program Kerja : Sekolah Ramah Anak
Mading
dan perlengkapan
Permainan interaktif
Perpisahan SD
Perpus
D. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
Label: makalah
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda